Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbesar Porsi Ekspor, Asia Pacific Investama (MYTX) Anggarkan Capex US$20 Juta

Emiten tekstil PT Asia Pacific Investama Tbk. mengalokasikan dana senilai US$20 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Sekitar 70% dari dana tersebut berasal dari pinjaman.
Pameran songket khas Nusantara di Museum Tekstil/Bisnis.com-Reni Efita Hendry
Pameran songket khas Nusantara di Museum Tekstil/Bisnis.com-Reni Efita Hendry

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Asia Pacific Investama Tbk. mengalokasikan dana senilai US$20 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Sekitar 70% dari dana tersebut berasal dari pinjaman.

Belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini naik cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu, yang mana perseroan hanya mematok di kisaran US$5 juta hingga US$10 juta.

Emiten berkode MYTX tersebut akan menggunakan dana itu untuk pembelian mesin dan peralatan penunjang produksi. Rencananya, secara bertahap perseroan akan mengganti seluruh mesin di fasilitas produksi.

"Dana capex itu 70% akan berasal dari pinjaman dan sisanya dana kami sendiri," kata Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk. Pe Maria Indra usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Dengan peremajaan alat tersebut, kata dia, maka utilisasi pabrik akan meningkat. Tahun lalu, utilisasi di seluruh pabrik MYTX sebesar 65% dan ditargetkan akan meningkat menjadi 80% pada tahun ini.

Adapun, laba perseroan ditargetkan meningkat hingga 20% pada tahun ini. Tahun lalu, penghasilan perseroan berada di kisaran US$120 juta. Namun, menurut Maria angka tersebut masih belum final karena masih dalam proses audit. "Target kami kenaikan laba bisa di atas 20%."

Angka 20% tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target yang dipatok perseroan pada tahun lalu. Berdasarkan catatan Bisnis, tahun lalu MYTX menetapkan target pertumbuhan pendapatan hingga 30%, yang mana pada 2016 pendapatan tercatat Rp1,29 triliun.

Carel Christianto Machmud, Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk. optimistis target pertumbuhan itu dapat terealisasi. Caranya adalah dengan mengalihkan fokus bisnis perseroan dari yang semula di pasar domestik ke pasar ekspor.

Dia mengatakan, selama ini 70% total produksi perseroan dipasarkan di dalam negeri. Tahun ini, setelah melakukan peremajaan alat perseroan akan meningkatkan porsi ekspor menjadi sekitar 50% dengan menyasar sejumlah negara baru.

"Strategi pasar kami akan kembalikan seperti sebelumnya, yakni orientasi ekspor. Ada beberapa negara baru di kawasan Eropa yang kami ekspor melalui Turki dan juga akan ekspor ke Amerika Serikat," jelasnya.

Selain kedua kawasan tersebut, perseroan juga akan memperbesar ekspor di China. Selama ini, volume ekspor ke negara tersebut cukup kecil. Adapun, dari sisi produk, perseroan akan mulai memperbesar ekspor denim. "Sekarang banyak di benang, jadi akan kami perbesar di denim."

Pada Juni tahun lalu perseroan telah resmi diambil alih Pt World Harvest Textile, dan menguasai 77,53% saham perseroan. Masuknya World Harvest Textile sebagai pemilik memberi dukungan optimisme bagi pemenuhan kebutuhan permodalan perseroan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper