Bisnis.com, JAKARTA-Calon emiten PT Sky Energy Indonesia Tbk., merencanakan perolehan dana hasil IPO senilai Rp76,22 miliar—Rp91,47 miliar untuk belanja modal atau capex.
Direktur Utama Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono menyampaikan, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan untuk belanja modal. Pasalnya, prospek pasar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di dalam negeri dan mancanegara cukup besar.
"Kita banyak mendapatkan banyak permintaan sehingga butuh capex besar untuk naikan produksi. Kami punya pabrik memadai untuk memenuhi permintaan pasar," paparnya dalam acara due dilligence, Selasa (20/2/2018).
Sky Energy Indonesia merupakan penyediajasa modul surya atau solar pannel dan sel surya atau solar cell. Pada 2016, kapasitas produksi solar panel perseroan mencapai 100 MW, sedangkan solar cell sebesar 50 MW.
Per September 2017, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp314,92 miliar. Penjualan bersih didominasi produk panel surya senilai Rp144,52 miliar, baterai sejumlah Rp103,82 miliar, dan solar system Rp44,16 miliar. Sisa pemasukan berasal dari penjualan inverter Rp13,61 miliar, LED Rp1,23 miliar, dan produk pendukung Rp7,58 miliar.
Jackson menuturkan, 36% penjualan perseroan ditopang pasar ekspor dari Amerika Serikat Kanada, dan Eropa. Manajemen akan menjaga kontribusi penjualan ke luar negeri di kisaran 50% sebagai upaya perusahaan melakukan natural hedging.
Baca Juga
"Karena kita ada bahan baku yang impor, kemudian kita ekspor juga. Jadi perbedaan currency salah satunya kita jaga melalui natural hedging," ujarnya.
Untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan siap melepaskan saham sebanyak-banyaknya sebesar 203,26 juta lembar. Volume itu setara dengan 20,002% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek ialah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Masa penawaran awal berlangsung pada 8—28 Februari 2018.
Adapun, jadwal penawaran umum pada 15—21 Maret 2018. Saham Sky Energy akan dicatatkan di BEI pada 28 Maret 2018.
Harga penawaran umum saham perdana Sky Energy di kisaran Rp375—Rp450 per lembar. Artinya, perusahaan berpotensi meraih dana hasil IPO senilai Rp76,22 miliar—Rp91,47 miliar.