Bisnis.com, JAKARTA—PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan estimasi harga penawaran umum saham perdana calon emiten PT Sky Energy Indonesia Tbk., di kisaran Rp375—Rp450 per lembar. Perusahaan berpotensi meraih dana hasil IPO senilai Rp76,22 miliar—Rp91,47 miliar.
Manajemen Sky Energi dalam publikasinya Kamis (8/2/2018) menyampaikan, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan siap melepaskan saham sebanyak-banyaknya sebesar 203,26 juta lembar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek ialah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Masa penawaran awal berlangsung pada 8—28 Februari 2018.
Adapun, jadwal penawaran umum pada 15—21 Maret 2018. Saham Sky Energy akan dicatatkan di BEI pada 28 Maret 2018.
Per September 2017, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp314,92 miliar. Penjualan bersih didominasi produk panel surya senilai Rp144,52 miliar, baterai sejumlah Rp103,82 miliar, dan solar system Rp44,16 miliar.
Sisa pemasukan berasal dari penjualan inverter Rp13,61 miliar, LED Rp1,23 miliar, dan produk pendukung Rp7,58 miliar.
Baca Juga
Mirae memprediksi pendapatan full year 2017 Sky Energy mencapai Rp419,89 miliar dengan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) pada 2014—2017 berkisar 24,02%.
Sementara itu, laba bersih pada tahun lalu diperkirakan melonjak 87,97% year on year (yoy) menuju Rp24,85 miliar dari sebelumnya Rp13,22 miliar.
Estimasi net profit margin pada 2017 ialah 6%, naik dari tahun sebelumnya sebesar 4,1%. Return on Assets (ROA) diperkirakan meningkat menuju 5,8% dari 2016 senilai 3,8%.