Bisnis.com, JAKARTA-Setelah merilis laporan keuangan tahun buku 2017 pada Selasa (20/2/2018), volume transaksi saham PT Elnusa Tbk., (ELSA) mencapai 610,08 miliar lembar.
Pada penutupan perdagangan Selasa (20/2/2018), saham ELSA melonjak 40 poin atau 8,89% menjadi Rp490. Ini menjadi level tertinggi sejak 25 Oktober 2016 di posisi Rp494.
Sepanjang tahun berjalan, saham ELSA menanjak 31,72%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp3,58 triliun.
Selain harga, volume transaksi saham ELSA juga melonjak menjadi 610,08 miliar lembar. Ini menjadi transaksi terbesar sejak 22 April 2016 sejumlah 631,69 miliar lembar.
Saat itu, harga saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini melonjak 7,82% atau 34 poin menjadi Rp469.
Berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, 3 analis yang membahas saham ELSA kompak merekomendasikan beli. Target rerata harga sahamnya ialah Rp567.
Baca Juga
Dalam publikasinya di Harian Bisnis Indonesia pada hari ini, direksi menyampaikan pendapatan ELSA periode 2017 meningkat menjadi Rp4,98 triliun dari sebelumnya Rp3,62 triliun.
Beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp4,4 triliun dari 2016 senilai Rp3 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan pada 2017 menurun menuju Rp578,50 miliar dari tahun sebelumnya Rp614,58 miliar.
Total laba komprehensif tahun berjalan setelah dikurangi pajak mencapai Rp238,47 miliar, turun dibandingkan raihan 2016 sebesar Rp318,79 miliar.
Adapun, laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2017 senilai Rp247,14 miliar, terkoreksi dari pencapaian 2016 sebesar Rp310,91 miliar.
Total aset ELSA pada tahun lalu meningkat menjadi Rp4,85 triliun dari sebelumnya Rp4,19 triliun. Aset lancar naik menuju Rp2,38 triliun dari sebelumnya Rp1,86 triliun, sedangan aset tidak lancar menanjak menjadi Rp2,47 triliun dari 2016 sebesar Rp2,32 triliun.
Nilai ekuitas perseroan pada 2017 meningkat menjadi Rp3,05 triliun dari sebelumnya Rp2,88 triliun. Total liabilitas mencapai Rp1,8 triliun, naik dari 2016 sebesar Rp1,31 triliun.
Liabilitas jangka pendek pada 2017 sejumlah Rp1,76 triliun, naik dari sebelumnya Rp1,25 triliun. Adapun, liabilitas jangka panjang menurun menuju Rp45,67 miliar dari 2016 senilai Rp59,03 miliar.
Sementara itu, kas dan setara kas pada awal tahun mencapai Rp744,39 miliar, turun dari sebelumnya Rp934,97 miliar. Namun, nilai kas dan setara kas akhir tahun meningkat menjadi Rp902,56 miliar dari sebelumnya Rp744,39 miliar.