Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menembus rekor penutupan tertingginya pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (22/11/2017), seiring dengan penguatan di bursa Asia.
IHSG ditutup menguat 0,63% atau 37,92 poin di level 6.069,78, setelah dibuka dengan penguatan 0,12% atau 7,22 poin di level 6.039,09. Adapun pada perdagangan Selasa (21/11), IHSG ditutup melemah 0,35% ke level 6.031,86.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.038,74 – 6.071,34.
Dari 562 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 189 saham menguat, 152 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, ditopang sektor aneka industri yang menguat 3,27%, disusul sektor tambang yang menguat 1,60%, dan finansial yang naik 1,13%.
Sementara itu, sektor konsumer dan pertanian menahan pengauatan indeks lebih lanjut dengan pelemahan masing-masing 0,78% dan 0,05%.
Penguatan bursa Kospi sejalan dengan mayoritas bursa saham lain di Asia, yang menopang indeks MSCI Asia Pacific menembus level tertingginya sejak 2007. Sebelumnya, seluruh indeks utama AS mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa (21/11).
Goldman Sachs Group Inc. menaikkan perkiraan untuk kenaikan saham AS pada tahun 2018, dengan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan reformasi pajak yang kuat akan memperbaiki kinerja emiten.
Indeks Topix ditutup menguat 0,34% atau 5,95 poin ke level 1.777,08, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,48% atau 106,67 poin ke level 22.524,15. Adapun indeks Hang Seng menembus level 30.000 setelah ditutup menguat 0,62% atau 185,42 poin ke level 30.003,49
Bursa saham lainnya di Asia Tenggara mayoritas menguat dengan indeks SE Thailand (+0,34%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,19%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,17%), sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,28%.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
BBRI | +3,66 |
ASII | +4,00 |
BBNI | +4,10 |
UNTR | +2,93 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
HMSP | -1,67 |
INTP | -2,37 |
GGRM | -1,11 |
BMRI | -0,34 |
Sumber: Bloomberg