Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Cermati Valuasi Tinggi IHSG Saat Ini, Indeks Ditutup Turun Tipis

Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatannya dan harus berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (17/10/2017).
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatannya dan harus berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (17/10/2017).

IHSG ditutup turun 0,04% atau 2,37 poin ke level 5.947,33. Pagi tadi, pergerakannya dibuka dengan kenaikan 0,13% atau 7,88 poin di level 5.957,58, setelah pada perdagangan Senin (16/10) mampu membukukan rebound 0,43% di posisi 5.949,70.

Sempat melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan, pergerakan IHSG kemudian terpantau berbalik ke zona merah dan terus memerah. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 5.922,07 – 5.961,51.

Dari 565 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 160 saham menguat, 183 saham melemah, dan 222 saham stagnan. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri (-1,24%) dan perdagangan (-0,60%). Adapun sektor tambang dan konsumer masing-masing berakhir menguat 0,95% dan 0,82%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,45% atau 2,43 poin di 532,44, setelah dibuka dengan kenaikan 0,018% di level 535,85.

Bersama IHSG, bursa saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif, di antaranya indeks SE Thailand (-0,31%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,29%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,31%), dan indeks PSEi Filipina (+0,59%).

Di kawasan Asia lainnya, reli bursa saham Jepang masih belum terpatahkan hingga akhir perdagangan hari ini, ditopang oleh pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Pergerakan indeks saham acuan Korea Selatan berakhir menguat pada perdagangan hari kedua berturut-turut, seiring dengan laporan bahwa pemerintah negeri ginseng akan mendorong ekonomi sosial.

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China kembali berakhir di zona merah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, saat investor menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dan kongres partai utama pekan ini.

Di sisi lain, indeks saham acuan Hong Kong berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, meski hanya dengan kenaikan tipis.

Secara keseluruhan, indeks acuan saham regional di Asia masih bergerak di kisaran level tertingginya dalam 10 tahun meskipun berubah arah dengan sedikit penurunan.

Indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1% ke level 167,74 pada pukul 4.19 sore waktu Hong Kong, setelah memperpanjang penguatannya dari level tertinggi sejak November 2007.

“Investor mengambil sedikit jeda setelah menantikan lebih banyak data petunjuk mengenai kondisi global sebelum mencermati apakah valuasi tinggi saat ini memiliki pijakan yang kuat,” ujarAttila Vajda, managing director Project Asia Research & Consulting Pte., seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurutnya, laporan data PDB China untuk kuartal ketiga yang akan dirilis pada Kamis (19/10) akan membantu menentukan keputusan investasi.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-1,09

ASII

-1,49

TLKM

-1,12

PADI

-11,35

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+1,56

UNVR

+1,63

BMRI

+1,44

ICBP

+1,72

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper