Bisnis.com, JAKARTA – PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) menargetkan bisa melakukan pengapalan ke pasar India pada kuartal I/2018, usai perseroan berganti jubah menjadi perusahaan pemasaran dan perdagangan batu bara.
Corporate Secretary PT Renuka Coalindo Tbk. Farah Rakhisah mengungkapkan perseroan telah memproses lisensi perdagangan yakni izin usaha pertambangan operasi produksi khusus (IUP OPK) pengangkutan dan penjualan.
Namun, lanjutnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengubah peraturan seputar lisensi perdagangan sehingga perseroan saat ini tengah mengevaluasi persyaratan peraturan baru itu. Perseroan yakin proses akan selesai pada Januari 2018.
“Perseroan mungkin akan memulai ekspor ke pasar India pada Januari-Februari 2018,” katanya dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/11/2017).
Dia menambahkan bahwa perseroan juga berencana untuk menghasilkan batu bara yang berasal dari tambang di Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan dan menjual ke pelanggan di India.
Adapun, pada tahun depan perseroan menargetkan bisa menjual hingga 1 juta ton batu bara berkalori rendah pada tahun depan jika IUP OPK pengangkutan dan penjualan terbit pada tahun ini.
Direktur Utama SQMI Shantanu Lath mengungkapkan saat ini perseroan tengah memproses izin usaha pertambangan operasi produksi khusus (IUP OPK) pengangkutan dan penjualan.
Dia berharap IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan bisa diterbitkan pada kuartal IV/2017 atau sekitar Oktober hingga Desember. Dengan demikian, perseroan bisa segera melakukan aktivitas penjualan batu bara.