Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Lemah, Pendapatan LPKR Terkoreksi 2%

Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) membukukan total pendapatan pada kuartal pertama 2017 senilai Rp 2,5 triliun, sedikit menurun sebesar 2% dari kuartal pertama 2016.
Pengunjung mengambil gambar maket kawasan Millenium Village milik PT Lippo Karawaci Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (25/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil gambar maket kawasan Millenium Village milik PT Lippo Karawaci Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (25/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) membukukan total pendapatan pada kuartal pertama 2017 senilai Rp 2,5 triliun, sedikit menurun sebesar 2% dari kuartal pertama 2016.

Laba bersih pada kuartal pertama tahun 2017 sebesar Rp143 miliar, turun sebesar 54% dibanding kuartal pertama 2016.

Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci mengatakan, sektor properti Indonesia pada kuartal pertama 2017 masih relatif lemah karena masyarakat masih enggan membeli properti.

Hal ini disebabkan oleh program amnesti pajak yang masih berjalan serta pemilihan kepala daerah serentak di 101 provinsi dan kabupaten di Indonesia yang telah menciptakan iklim yang kurang kondusif terhadap sektor ini.

Namun, model bisnis perseroan yang berimbang antara development properti dengan bisnis recurring, telah menopang pendapatan perusahaan secara keseluruhan.

Pendapatan recurring LPKR, yang terutama ditunjang oleh pertumbuhan organik di divisi healthcare, meningkat secara sehat dan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap total pendapatan perusahaan.

"Kami akan terus mengembangkan bisnis kami dan pada saat bersamaan berinvestasi dalam perluasan jaringan rumah sakit dan jaringan mal ritel kami," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/5/2017).

Pendapatan properti LPKR turun sebesar 28% menjadi Rp712 miliar, memberikan kontribusi sebesar 28% terhadap total pendapatan.

Sementara itu, pendapatan dari divisi urban development menurun sebesar 47% menjadi Rp392 miliar.

Pendapatan dari divisi large scale integrated meningkat sebesar 31% menjadi Rp319 miliar pada kuartal pertama 2017. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengakuan pendapatan dari Orange County.

Pendapatan recurring memainkan peran penting dalam menyeimbangkan pelemahan siklus bisnis properti. Pendapatan recurring tumbuh sebesar 13% menjadi Rp1,8 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 72% terhadap total pendapatan.

Pendapatan dari divisi healthcare tumbuh 13% menjadi Rp1,4 triliun. Siloam mengelola 25 rumah sakit pada akhir kuartal pertama 2017.

Kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 12%. Laba bersih pada kuartal pertama 2017 sebesar Rp40 miliar.

Pendapatan divisi komersial LPKR meningkat sebesar 22% menjadi Rp183 miliar terutama ditopang oleh peningkatan tajam dari pendapatan mal sebesar 57% menjadi Rp97 miliar. Sementara itu, pendapatan hotel tetap stabil sebesar Rp 86 miliar.

Bisnis asset management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 8% menjadi Rp234 miliar pada kuartal pertama 2017 sebagai hasil dari semakin membesarnya total kelolaan aset dibawah portofolio REITS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper