Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China berakhir mixed pada perdagangan hari ini (Jumat, 28/4/2017), namun sekaligus mencatatkan bulan terburuk sepanjang tahun ini akibat kekhawatiran bahwa pihak regulator akan meningkatkan tindakan keras terhadap jenis pembiayaan dan spekulasi berisiko.
Pada perdagangan hari ini, indeks Shanghai Composite ditutup naik tipis 0,08% ke level 3.154,66, setelah dibuka dengan pelemahan 0,26% di posisi 3.144,02.
Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir turun 0,20% atau 6,97 poin ke 3.439,75, setelah dibuka melemah 0,21% di posisi 3.439,57.
Performa sektor dilaporkan mixed pada perdagangan hari ini, dengan pelemahan yang dipimpin oleh saham-saham defensif, khususnya konsumer dan kesehatan, setelah investor ambil untung pascareli yang kuat sebelumnya.
Bulan ini, indeks CSI 300 telah turun 0,5%, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 2,1%.
Baca Juga
Seperti dilansir Reuters, ketika pihak otoritas regulator China cenderung mengurangi tindakan keras di masa lampau, para investor khawatir bahwa mungkin tidak ada pengurangan lebih lanjut setelah Presiden Xi Jinping memberikan pernyataan mengenai stabilitas keuangan pekan ini.
Menurut kantor berita Xinhua, Presiden Xi Jinping pada hari Selasa menyerukan peningkatan upaya untuk menangkal risiko sistemik demi membantu menjaga keamanan finansial.
“Kami pikir hal itu memberi indikasi penting untuk mendukung pengetatan aturan dan langkah penegakan yang sedang berlangsung,” papar perusahaan jasa finansial Citi dalam risetnya baru-baru ini.
Menurut analis China Central Securities, Zhang Gang, upaya yang dilakukan oleh pihak otoritas untuk mengurangi pengaruh (leverage) yang berlebihan dari sistem dapat memperketat likuiditas serta memberi dampak lebih lanjut pada sentimen investor.
Di sisi lain, kondisi perekonomian turut menjadi perhatian dengan para investor yang mencemaskan pertumbuhan dapat mencapai puncaknya pada kuartal pertama serta mungkin akan melambat sepanjang sisa tahun ini.
China akan merilis data resmi manufaktur dan aktivitas sektor jasa untuk bulan April pada akhir pekan ini. Para analis memperkirakan manufaktur akan berekspansi untuk bulan kesembilan berturut-turut namun dengan laju yang lebih lambat.