Bisnis.com, JAKARTA - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 25% sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan mengungkapkan untuk menumbuhkan fee pendapatan dari sisi obligasi terbilang berat pada tahun ini, mengingat peningkatan fee obligasi 2016 meningkat cukup signifikan.
"[Fee underwriter] obligasi tahun ini cukup berat. Kami harapkan tahun ini dari saham masih banyak ruang," katanya, Selasa (21/2/2017).
Dari sisi sektor saham, Stephanus mengharapkan pihaknya menjadi underwriter dari calon-calon emiten yang memiliki fundamental baik dan bisa dipertanggung jawabkan ke investor. Menurutnya, saham yang bagus untuk dijual ke investor yakni consumers goods, infrastruktur dan perbankan.
Pada 2016, TRIM mencatatkan volume transaksi harian sekitar 400 transaksi. Pada tahun ini, pihaknya ini meningkatkan volume transaksi dan raihan laba masing-masing 20%. Untuk meningkatkan transaksi maka anggota bursa ini gencar melakukan seminar dan melakukan inovasi.
Chief Operating Officer Trimegah Paul Rafiuly mengatakan untuk meningkatkan jumlah investor ritel, pihaknya meluncurkan aplikasi Trima. Menurutnya, aplikasi Trima sejalan dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya penetrasi internet dan smartphone.
Melalui aplikasi Trima, katanya, akan memenuhi kebutuhan investor untuk mengelola portofolio investasi dengan cara yang mudah, aman dan nyaman secara real time. Dia mengatakan investor tidak perlu memiliki banyak akun dan aplikasi untuk mengelola investasinya, baik di pasar saham dan reksa dana.
Hingga Februari 2017, Trimegah Sekuritas Indonesia telah mengantongi emisi obligasi hingga Rp6 triliun yang terbagi dalam lima emisi obligasi sepanjang tahun ini.