Bisnis.com, JAKARTA-- PT Prodia Widyahusada Tbk. melepaskan 20% saham atau 187,5 juta saham, dengan harga penawaran umum perdana saham Rp6.500 per saham.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengungkapkan melalui aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), maka perseroan akan memberikan nilai tambah yang optimal kepada stakeholder dan shareholder. Adapun target dana dari IPO Prodia sekitar Rp 1,22 triliun.
"Besarnya minat investor terhadap IPO Prodia membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap model bisnis dan prospek usaha Prodia sangat tinggi. Apalagi sebagai pemimpin pasar laboratorium klinik di Indonesia," tulisnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2016).
Setelah melalui tahapan bookbuilding, Prodia juga mengincar investor domestik dan luar negeri. Dia optimistis banyak calon investor yang tertarik melirik saham Prodia, sebab jaringan perseroan sudah menjangkau 30 provinsi di seluruh Indonesia dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa.
Dana IPO itu, katanya, sekitar 67% dana untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia di Indonesia, baik di pasar yang ada saat ini maupun di pasar yang baru, 19% dana akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan Prodia. Sementara itu, dana sebesar 14% akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.
Cara yang dilakukan Prodia untuk memperkuat kualitas layanan yakni melalui pembelian peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru, menambah peralatan untuk pemeriksaan non-laboratorium, dan perlengkapan teknologi informasi.
Dewi meyakini prospek pertumbuhan bisnis Prodia akan semakin kuat sejalan dengan peningkatan masyarakat kelas menengah dan tingginya kesadaran terhadap isu-isu kesehatan di Indonesia. Frost & Sullivan, lembaga survei independen global, memproyeksikan belanja kesehatan di Indonesia pada tahun 2017 sebesar US$ 29 miliar.