Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (9/11/2016).
IHSG dibuka naik 0,13% atau 7,35 poin di level 5.478,03. Namun, IHSG berbalik melemah 2,62 poin atau 0,05% pada perdagangan pukul 09.10 WIB. IHSG sempat menguat hingga 0,20% pada perdagangan pukul 09.06 WIB di level 5.481,87.
Sebanyak 88 saham bergerak menguat,18 saham bergerak melemah, dan 504 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari sembilan indeks sektoral, sebanyak 7 sektor mengalami pelemahan di mana sektor aneka industri memimpin penurunan dengan turun 0,95%, diikuti oleh sektor tambang yang turun 0,88% dan sektor infrastruktur yang melemah 0,63%.
Adapun, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) jadi penekan utama pelemahan IHSG dengan -0,43%%, diikuti oleh saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yang melemah 0,36%.
Di pasar regional, sebagian bursa saham bergerak melemah. Indeks FTSE Malaysia turun 0,21%, indeks Strait Times anjlok 0,43%, indeks Taiwan Taiex juga turun 1,44% dan Kospi melemah 0,49%.
Pergerakan IHSG pada pagi ini di luar prediksi sejumlah analis yang memperkirakan pasar saham akan positif seiring dengan kemungkinan Hillary yang akan memenangkan pemilu di AS.
Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (9/11/2016) bergerak mixed cenderung menguat.
Riset Sinarmas Sekuritas memaparkan prediksi tersebut setelah adanya indikasi awal dari hasil proyeksi beberapa pollingmenunjukkan kemenangan Hillary Clinton di pilpres AS.
Apabila Clinton yang menang, sentimen asing diperkirakan akan menjadi lebih positif terhadap investasi di saham walaupun akan cenderung netral di dunia obligasi karena ekspektasi the Fed akan menaikan suku bunga di bulan Desember semakin tinggi.
“Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.426-5.520,” papar riset tersebut.
Begitu juga dengan prediksi Samuel Sekuritas, Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan bursa AS dan Bursa Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup menguat. Saat ini fokus investor masih tertuju dari hasil pemilihan presiden AS.
Investor secara umum memandang kemenangan Clinton merupakan hasil yang lebih baik dan lebih stabil untuk pasar. Harga minyak dunia turut terkerek naik, ditengah berlangsungya pilpres AS.
“Hari ini IHSG diperkirakan menguat di tengah sentimen global yang positif. Namun para pelaku pasar masih wait and see di tengah keputusan hasil dari pilpres AS,” papar riset tersebut.
Sementara itu, Ekonom PT Bank Permata Tbk Joshua Pardede mengatakan pasar saat ini juga mengantisipasi seandainya Donald Trump yang menenangkan suara dalam Pilpres AS 8 November.
"Mengingat segala sesuatunya bisa terjadi. Antisipasi seandainya Trump menang. (Ingat ketika) kejadian Brexit. Tak ada yang memperkirakan Inggris keluar (UE),” kata Josua saat dihubungi hari ini, Rabu (9/11/2016).
Saham-saham penekan pada awal perdagangan:
BBNI | -0,43% |
BSDE | -0,36% |
ITMG | -0,26% |
INCO | 0,18% |
Saham-saham pendorong pada awal perdagangan:
BMRI | +5,36% |
BBRI | +2,26% |
BBCA | +1,70% |
LPPF | +1,55% |
Sumber: Bloomberg