Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan kemarin (27/9/2016) tiba-tiba mengalami penguatan signifikan hingga 1,26%. Begitu juga rupiah terhadap dolar AS yang menguat menjadi Rp12.900-an. Apakah penyebabnya ?
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan ada dua hal yang menyebabkan hal tersebut. Pertama, amnesti pajak di Indonesia yang sangat berhasil.
Menurutnya, data per 27 September 2016 pukul 18.00 WIB mencatat total harta yang dilaporkan dalam amnesti pajak telah mencapai Rp2.450 triliun dan uang tebusan Rp62 triliun. Perinciannya Rp1.674 triliun deklarasi DN, Rp650 triliun Deklarasi LN, dan Rp126 triliun Repatriasi LN.
Adapun, target dari amnesti pajak adalah Rp4.000 triliun deklarasi, Rp1.000 triliun repatrasi dan Rp165 triliun uang tebusan. Pada periode pertama, uang tebusan telah mencapai 37% dari target dan angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah menjelang akhir periode pertama dan hingga akhir tahun 2016
"Dalam beberapa riset, dengan pencapaian yang sudah ada saja, amnesti pajak di Indonesia sudah dianggap merupakan salah satu yang paling berhasil di seluruh dunia, hal ini menimbulkan sentiment positif terhadap mata uang dan kinerja saham di Indonesia," katanya dalam riset.
Penyebab kedua adalah debat perdana Donald Trump Vs Hillary Clinton. selama ini, pasar modal memang lebih pro ke Hillary Clinton. Dengan selisih elektabilitas yang semakin mengecil antara keduanya, ada kekhawatiran kejadian seperti Brexit akan terulang kembali. Pada debat perdana, berdasarkan survei, penampilan dari Hillary Clinton dinilai lebih baik daripada Donald Trump sehingga menjadi sentiment positif bagi pasar modal
"Hingga akhir tahun, angka amnesti pajak diperkirakan akan menjadi sentiment positif yang mendorong kinerja investasi di Indonesia," tambahnya.
Lalu, bagaimana pergerakan IHSG dan rupiah pada perdagangan Rabu (28/9/2016)?
