LOGAM MULIA: Harga Emas Kembali Melemah Jelang Kebijakan Stimulus Bank Sentral

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas terpantau melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (14/7/2016), seiring penantian investor akan potensi langkah stimulus dari para pembuat kebijakan di pemerintahan dan bank sentral berbagai negara, termasuk Jepang dan Inggris.  

Harga emas Comex kontrak Agustus hari ini dibuka naik tipis 0,07% atau 0,90 poin ke US$1.344,50 per ounce namun kemudian berbalik melemah hingga sebesar 0,78% atau 10,50 poin ke US$1.333,10 per ounce pada pukul 14.20 WIB.

Pergerakan emas telah reli 26% tahun ini di saat goncangan dari dampak keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) dan pertumbuhan ekonomi global yang melamban mengangkat permintaan untuk aset safe haven.

Akan tetapi, minat terhadap aset berisiko mulai kembali ke pasar saham pekan ini di tengah spekulasi stimulus lanjutan dari pemerintah dan bank sentral.  

Para investor saat ini menanti detail rencana stimulus PM Jepang Shinzo Abe serta mengharapkan lebih banyak pelonggaran dari Bank of Japan. Mereka juga sedang menunggu apakah Bank of England akan memangkas suku bunga acuannya hari ini.

“Konsolidasi emas awal pekan ini tidak terduga, terutama dalam menghadapi reli aset berisiko yang pada intinya mengharapkan pelonggaran oleh bank sentral, daripada memperbaiki fundamental. Dengan BoE dan BoJ yang cenderung akan menerapkan langkah pelonggaran lebih lanjut, kita harap emas tetap dalam posisi tawar yang baik,” kata Jordan Eliseo, Kepala Ekonom Australian Bullion Co., seperti dikutip Bloomberg.

Sejalan dengan pelemahan emas, pergerakan harga perak kontrak September berbalik melemah hingga 0,33% atau 0,068 poin ke US$20,345 per ounce, setelah dibuka naik 0,18% atau 0,037 poin di posisi 20,450.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg