Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas terpantau melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/6/2016), seiring memudarnya goncangan akibat keputusan Inggris berpisah dari Uni Eropa (Brexit).
Harga emas Comex kontrak Agustus melemah 0,63% atau 8,40 poin ke US$1.318,50 per ounce pada pukul 12.27 WIB setelah dibuka dengan pelemahan 0,44% atau 5,90 poin di posisi US$1.321.
Bernasib lebih baik dari emas, pergerakan harga perak kontrak September berbalik menguat 0,10% atau 0,018 poin ke US$18,425 per ounce pada pukul 12.28 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,26% atau 0,047 poin di posisi 18,360.
Seperti dilansir Reuters hari ini, memudarnya goncangan akibat Brexit berpotensi mengurangi permintaan terhadap aset aman (safe-haven assets).
“Tampaknya pasar telah beralih dari cerita Brexit untuk saat ini, mengingat tidak adanya perkembangan utama dalam hal apa yang dia (Inggris) rencanakan selanjutnya,” kata Vyanne Lai, analis National Australia Bank.
Di sisi lain, pergerakan dolar AS terpantau berbalik menguat 0,11% atau 0,102 poin ke level 95,871 pada pukul 12.30 WIB, setelah dibuka melemah 0,10% atau 0,100 poin di posisi 95,669.
Penguatan indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut seiring kembali tenangnya pasar global.
Dolar yang lebih kuat mengikis daya beli untuk membayar dengan mata uang lainnya serta berpotensi mengurangi daya tarik logam mulia sebagai investasi alternatif.
Di lain sisi, Credit Suisse kemarin menaikkan prediksi harga jangka pendek dan panjang untuk emas dan perak, merujuk pada ketidakpastian makro dan politik yang berkepanjangan akibat keputusan Brexit.
Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):
Tanggal | Emas kontrak Agustus 2016 US$/ounce | Perak kontrak September 2016 US$/ounce |
30/6/2016 (Pk. 12.28 WIB) | 1.318,50 (-0,63%) | 18.425 (+0,10%) |
29/6/2016 | 1.326,90 (+0,68%) | 18.407 (+2,90%) |
28/6/2016 | 1.317,90 (-0,51%) | 17,889 (+0,58%) |
27/6/2016 | 1.324,70 (+0,17%) | 17,786 (-0,30%) |
24/6/2016 | 1.322,40 (+4,69%) | 17,839 (+2,46%) |
Sumber: Bloomberg