Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah jatuh dari level tertinggi dalam empat bulan terakhir karena spekulasi yang muncul dari rencana pertemua di Doha mendatang.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun 41 sen atau 0,97% ke posisi US$41,76 per barel pada penutupan pedagangan Rabu (13/4/2016) atau kamis pagi WIB. Jumlah volume yang diperdagangkan 50% lebih tinggi dari rerata harian selama 100 hari. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Juni turun 51 sen atau 1,14% ke level US44,18 per barel.
Harga minyak bergerak variatif di tengah laporan yang bertentangan tentang apakah Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh akan menghadiri pembicaraan di Doha 17 April 2016.
Persediaan minyak mentah AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari 80 tahun pekan lalu, sementara produksi turun di bawah 9 juta barel per hari menurut laporan Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu.
"Pasar akan tetap stabil sampai kita mendapatkan pengumuman hari Minggu atau Senin," kata Managing Director dan Manajer Portfolio Tortoise Capital Advisors LLC kepada Bloomberg.
Menurut direktur jenderal hubungan masyarakat kementerian perminyakan Iran, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh belum menyatakan apakah ia akan menghadiri pertemuan di Doha mendatang
Menurut data dari EIA, stok minyak mentah AS naik 6,63 juta barel menjadi 536,5 juta barel minggu lalu, level tertinggi sejak tahun 1930. Persediaan di Cushing, Oklahoma menurun 1,77 juta barel pekan lalu.
Produksi minyak mentah AS turun ke 9,877 juta barel per hari pekan lalu. Ini merupakan penurunan pertama ke bawah 9 juta barel dalam 18 bulan terakhir. Output turun 6,6% dari 9,61 juta barel Juni lalu. Sementara itu, kilang minyak aktif di AS turun ke 354 minggu lalu
Stok bensin turun 4,24 juta barel pekan lalu. Pasokan bahan bakar distilasi, yang mencakup diesel dan minyak pemanas, naik 505.000 barel.