Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 8 MARET: Data Ekspor China Turun & Minyak Anjlok, Spot Ditutup Melemah 0,57%

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Selasa (8/3/2016) rupiah dibuka melemah 45 poin atau 0,34% ke Rp13.130/US$. Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupannn
Seorang petugas bank memeriksa sejumlah uang/Reuters
Seorang petugas bank memeriksa sejumlah uang/Reuters
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA-  Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Selasa (8/3/2016) rupiah dibuka melemah 45 poin atau 0,34% ke Rp13.130/US$.

Pada pk. 08.01 WIB, rupiah melemah 23 poin atau 0,18% ke Rp13.108.

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (7/3/2016) rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,36% ke Rp13.085/US$.

Dalam pergerakannya kemarin, rupiah sempat bergerak di livel 12.900.

Reliance Securities mengemukakan  nilai tukar rupiah berhasil kembali menguat mendekati level Rp13.000 disaat harga minyak rebound.

Pada perdagangan Senin (7/3/2016), harnya minyak WTI kontrak April 2016 menguat 5,51% ke US$37,9/barel. Brent naik 5,48% ke US$40,89/barel.

Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.

 

16:04 WIB
Pukul 15.59 WIB: Rupiah Ditutup Melemah 0,57% di Pasar Spot

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,57% atau 75 poin ke level Rp13.160 per dolar AS.

14:02 WIB
Pk. 13.35 WIB: IHSG sesi II, Rupiah Melemah 59 Poin ke 13.144

Rupiah melemah 59 poin atau 0,45% ke Rp13.144/US$

12:04 WIB
Pukul 12.01 WIB: Rupiah Melemah 35 Poin ke Rp13.120

Rupiah diperdagangkan di Rp13.120 per dolar AS di akhir sesi I perdagangan saham, melemah 35 poin atau 0,27%.

10:59 WIB
Data Ekspor China Turun, Minyak Anjlok Jadi Sentimen Pasar Uang

Harga minyak mentah siang ini anjlok, setelah rilis data ekspor China menunukkan angka yang tertekan.

Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak April 2016 pk. 10.25 WIB anjlok 1,21% ke US$37,44 per barel.

Patokan Eropa melemag 1,25% ke US$40,33/barel.

Seperti diketahui sinyal perlambatan ekonomi China semakin kuat setelah kinerja ekspor ekonomi terbesar kedua dunia tersebut anjlok pada Februari 2016.

Biro Statistik China menyatakan ekspor China jatuh 25,4% year on year pada Februari. Nilai ekspor China semakin anjlok setelah merosot 11,2% pada Januari dan kini telah merosot 12 bulan beruntun.

Kinerja impor ekonomi terbesar kedua dunia tersebut juga tersurvei turun 13,8% pada Februari, menipis dari penurunan 18,8% pada Januari. Adapun surplus neraca perdagangan China turun dari US$63,29 miliar pada Januari menjadi US$32,59 miliar pada Februari.

Nilai ekspor yang jatuh pada Februari memperkuat sinyal perlambatan ekonomi di China beberapa hari setelah pemerintah China menetapkan target pertumbuhan 6,5%—7% dalam 5 tahun ke depan.

"Ekspor terhantam lagi pada Februari, menunjukkan perlambatan permintaan global. Harapan rebound global pasti terkikis setelah data seperti ini," kata Frederic Neumann dari HSBC Holdings di Hong Kong kepada Bloomberg.

Indeks bursa di Asia merosot semakin tajam setelah rilis data neraca perdagangan China. Nikkei 225 telah tertekan 1,63%, Hang Seng turun 1,1%, sedangkan indeks Shanghai jatuh 2,53%.

 

 

10:55 WIB
Ekspor China Jatuh Disorot Pasar Uang

Sinyal perlambatan ekonomi China semakin kuat setelah kinerja ekspor ekonomi terbesar kedua dunia tersebut anjlok pada Februari.

Biro Statistik China menyatakan ekspor China jatuh 25,4% year on year pada Februari. Nilai ekspor China semakin anjlok setelah merosot 11,2% pada Januari dan kini telah merosot 12 bulan beruntun.

Kinerja impor ekonomi terbesar kedua dunia tersebut juga tersurvei turun 13,8% pada Februari, menipis dari penurunan 18,8% pada Januari. Adapun surplus neraca perdagangan China turun dari US$63,29 miliar pada Januari menjadi US$32,59 miliar pada Februari.

Nilai ekspor yang jatuh pada Februari memperkuat sinyal perlambatan ekonomi di China beberapa hari setelah pemerintah China menetapkan target pertumbuhan 6,5%—7% dalam 5 tahun ke depan.

"Ekspor terhantam lagi pada Februari, menunjukkan perlambatan permintaan global. Harapan rebound global pasti terkikis setelah data seperti ini," kata Frederic Neumann dari HSBC Holdings di Hong Kong kepada Bloomberg.

Indeks bursa di Asia merosot semakin tajam setelah rilis data neraca perdagangan China. Nikkei 225 telah tertekan 1,63%, Hang Seng turun 1,1%, sedangkan indeks Shanghai jatuh 2,53%.

10:25 WIB
Pk. 10.04 WIB: Minyak Anjlok 1,35%, Rupiah Ikut Melemah

Rupiah melemah 58 poin atau 0,45% ke Rp13.143/US$.

Rupiah melemah di saat harga minyak anjlok siang ini.

WTI melemah 1,35% ke US$37,39/barel.

“Laju rupiah mampu bertahan di area positifnya seiring penguatan sejumlah mata uang regional. Dengan asumsi potensi penguatan masih ada maka laju rupiah pun dapat bertahan positif. Tetapi, jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka waspadai potensi pembalikan arah melemah,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (8/3/2016).

09:11 WIB
Pk. 08.52 WIB: Mata uang Asean Kompak Merah, Rupiah Kali Ini Terlemah

Kurrs Asia Tenggara kompak melemah.

Dolar Singapura (-0,37%), peso Filipina (-0,17%), ringgit Malaysia (-0,24%), baht Thailand (-0,09%), dan rupiah melemah 0,46% atau 60 poin ke Rp13.145.

 

08:47 WIB
Pukul 08.56 WIB Rupiah Melemah 66 Poin ke Rp13.151

Rupiah masih tertekan saat bursa saham dibuka, diperdagangkan melemah 0,5% atau 66 poin ke Rp13.151 per dolar AS.

08:12 WIB
Pk. 08.00 WIB: Rupiah Dibuka Melemah 45 Poin ke 13.130

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Selasa (8/3/2016) rupiah dibuka melemah 45 poin atau 0,34% ke Rp13.130/US$.

Pada pk. 08.01 WIB, rupiah melemah 23 poin atau 0,18% ke Rp13.108.

 

07:55 WIB
Berikut Sentimen Penggerak Kurs

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (8/3/2016) menguat.

“Hari ini rupiah bisa melanjutkan penguatannya melihat sentimen kenaikan harga minyak serta penurunan indeks dolar. Kenaikan cadangan devisa juga menambah sentimen positif,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (8/3/2016).

Rupiah melanjutkan penguatannya, seiring dengan terus membaiknya prospek harga komoditas.

Rupiah menguat hingga Senin sore, walaupun tidak seluruh kurs di Asia menguat terhadap dolar.

“Ruang penguatan rupiah terbuka ke depan jika prospek pertumbuhan bisa terjaga, dan BI tetap dalam rencananya untuk menyediakan likuiditas rupiah,” kata Rangga.

Dikemukakan harga minyak mentah kembali naik hingga dini hari tadi, menyusul rencana para produsen minyak di Amerika Selatan untuk bertemu dan membicarakan mengenai strategi terkait harga minyak mentah yang masih rendah.

Hal itu mampu untuk memberikan dorongan bagi minyak Brent untuk naik 5,4%.

Di saat yang sama dolar melemah sementara imbal hasil US Treasury justru naik. Harga minyak yang naik biasanya memicu ekspektasi inflasi lebih tinggi.

“Pagi ini ditunggu angka neraca perdagangan Tiongkok yang diperkirakan menipis surplusnya,” kata Rangga.

07:53 WIB
Berikut Prediksi Laju Rupiah Hari Ini

NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (8/3/2016) bergerak di support 13.237 serta resisten 13.085.

Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan tidak seperti indeks harga saham gabungan yang kehabisan daya dorongnya, laju rupiah mampu kembali mengalami kenaikan.

“Seiring masih menguatnya sejumlah laju mata uang regional terhadap dolar AS,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (8/3/2016).

Belum jelasnya sentimen dari kenaikan suku bunga Fed Rate, ujarnya, memberikan tekanan pada laju dolar AS.

Sehingga dapat dimanfaatkan mata uang lainnya untuk menguat, a.l euro, poundsterling, dolar Australia, yen, dan yuan.

“Tentu saja kondisi ini memberikan sentimen positif pada laju rupiah,” kata Reza.

Dikemukakan laju rupiah mampu bertahan di area positifnya, seiring penguatan sejumlah mata uang regional.

“Dengan asumsi potensi penguatan masih ada maka laju rupiah pun dapat bertahan positif. Tetapi, jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka waspadai potensi pembalikan arah melemah. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” kata Reza.

07:39 WIB
Indeks Dolar AS Tertekan Harga Minyak

Indeks dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Senin (7/3/2016) atau Selasa pagi melemah.

Merupakan pelemahan indeks di hari keempat, atau sejak perdagangan Rabu (2/3/2016).

Indeks dolar AS melemah 0,28% ke level 97,071.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan harga minyak mentah kembali naik hingga dini hari tadi, menyusul rencana para produsen minyak di Amerika Selatan untuk bertemu dan membicarakan mengenai strategi terkait harga minyak mentah yang masih rendah.

Hal itu mampu untuk memberikan dorongan bagi minyak Brent untuk naik 5,4%.

“Di saat yang sama dolar melemah sementara imbal hasil US Treasury justru naik. Harga minyak yang naik biasanya memicu ekspektasi inflasi lebih tinggi,” kata Rangga.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper