Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: WTI Kembali ke Bawah US$30, Stok AS Jadi Sentimen

Minyak WTI diperdagangkan melemah 5,53% ke harga US$29,87 per barel di New York pada pukul 04.25 WIB, jatuh 11% dalam dua hari terakhir setelah membukukan reli dua pekan. Adapun Brent merosot 4,7% ke US$32,63 per barel.
Harga minyak kembali melemah/Ilustrasi
Harga minyak kembali melemah/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Data stok Amerika Serikat menambah tekanan terhadap harga minyak yang kembali diperdagangkan di bawah level US$30 per barel.

Minyak WTI diperdagangkan melemah 5,53% ke harga US$29,87 per barel di New York pada pukul 04.25 WIB, jatuh 11% dalam dua hari terakhir setelah membukukan reli dua pekan. Adapun Brent merosot 4,7% ke US$32,63 per barel.

“Februari, Maret, dan April akan sangat sulit bagi pasar minyak. Suplai sebegitu tingginya, masuk akal jika harga kembali menyentuh level terendah dalam beberapa bulan ke depan,” kata Scott Roberts dari Invesco Advisers kepada Bloomberg.

Survel Bloomberg memperkirakan stok minyak di Negeri Paman Sam naik 4 juta barel pada pekan lalu, sedangkan stok bensin meneruskan penguatan di bukan ke-12.  Badan Energi AS baru akan merilis stok resmi pada Rabu. 

Federasi otomotif AS, Heathrow, menyatakan harga BBM rata-rata di Amerika Serikat kini ada di level US$1,79 per galon atau level paling rendah sejak Januari 2009.

Stok minyak juga terus meningkat di pasar global di saat Arab Saudi menjaga level produksi untuk mempertahankan market sharet dan produksi minyak Rusia ada di volume terbanyak sejak era Uni Soviet.

Venezuela dan Rusia masih berupaya mendorong pertemuan pembahasan kuota produksi dengan negara anggota OPEC. Pemerintah Rusia dan Venezuela menyatakan siap hadir jika pertemuan antara negara OPEC dan non-OPEC digelar.

Hasil produksi minyak OPEC naik menjadi 33,11 juta barel per hari sepanjang Januari seiring dengan penyertaan output minyak mentah Indonesia. Kenaikan output terbesar terjadi di Nigeria, Kuwait, dan Iran. Adapun Indonesia menyumbangkan tambahan 815.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper