Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandom Indonesia (TCID): Penjualan Turun 5,68% di Kuartal III/2015, Ini Penyebanya

PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID) menyatakan penurunan penjualan perseroan terjadi akibat pelemahan daya beli konsumen dan musibah kebakaran pabrik.
Gedung Mandom Indonesia. /mandom
Gedung Mandom Indonesia. /mandom

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID) menyatakan penurunan penjualan perseroan terjadi akibat pelemahan daya beli konsumen dan musibah kebakaran pabrik.

Dalam keterangan resmi, emiten kosmetik itu menyampaikan kebakaran pabrik di kawasan industri MM2100 Cibitung pada Juli menyebabkan kendala produksi.

"Tahun ini merupakan tahun yang cukup berat. Bukan hanya bagi lndustri, tetapi juga PT Mandom lndonesia Tbk," kata Presiden Direktur Mandom Muhammad Makmun Arsyad dalam keterangan resmi itu.

Laporan keuangan kuartal III/20115 menyebutkan penjualan bersih perseroan selama Januari-September tergerus 5,68% dari periode sama tahun lalu menjadi Rp1,66 triliun.

Perusahaan penanaman modal asing asal Jepang itu saat ini fokus pada pemulihan karyawan dan kegiatan bisnis yang terkena dampak musibah.

"Karyawan yang saat ini sedang menjalani proses perawatan terus kami dukung, baik dari segi moril maupun materiil agar dapat kembali pulih. Kami pun menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga karyawan yang meninggal," tutur Arsyad.

Perusahaan juga berusaha menjaga suplai produk agar dapat memenuhi permintaan pasar. Penambahan titik distribusi dan kegiatan iklan serta pemasaran terus dijalankan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Produsen produk perawatan tubuh Gatsby dan Pixy itu berharap kinerja Mandom kembali normal.

Di sisi lain, Laba emiten kosmetik PT Mandom Tbk. (TCID) terbang 200,43% sepanjang sembilan bulan berjalan menjadi Rp462,49 miliar. Namun, kenaikan itu lebih karena hasil penjualan tanah dan bangunan kantor serta pabrik perseroan di Sunter.

Dana hasil penjualan tanah dan bangunan itu digunakan untuk pembiayaan pembangunan gedung kantor dan pabrik baru serta keperluan operasional lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper