Bisnis.com, JAKARTA—Bursa emerging market melemah hingga ke level terendah dalam 11 pekan akibat turunnya harga saham China pada saat investor menunggu keputusan kebijakan moneter the Fed dan prospek pembicaraan soal utang Yunani dengan para kreditor.
Indeks Shanghai Composite anjlok 3,5% di tengah kekhawatiran penjualan saham besar-besaran akan menyebabkan kekeringan likuiditas.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,5% ke 965,35. The Fed melakukan pertemuan Selasa lalu yang diduga akan memberikan isyarat timing penaikan tingkat bunga.
Sementara itu, Yunani tidak punya rencana mengajukan proposal baru pada pertemuan para menteri keuangan Eropa sebagimana dikutip Bloomberg, Rabu (17/6/2015).
“Emerging markets jelas limbung atas apa yang akan terjadi dengan Yunani karena kami tidak berada di Eropa, salah satu mitra dagang utama negara berkembang,” ujar Simon Quijano-Evans, Head of Emerging Market Research Commerzbank AG sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (17/6/2015).
Saham Hongaria melemah 0,1% sebagaimana terjadi pada Indeks WIG 20 di Polandia melemah 0,1%. Sedangkan Indeks Rusia Micex menguat 0,7% atau naik hingga hari kedua setelah pembuat kebijakan menurunkan tingkat bunga acuan negara itu.