Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO meneruskan pelemahan pada Rabu (10/6/2015) setelah data menunjukkan ekspor sawit Malaysia hanya tumbuh tipis sepanjang awal Juni.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,35% ke harga 2.309 ringgit atau Rp8,20 juta per ton.
Harga komoditas tersebut terus bergerak di zona merah dan diperdagangkan turun 0,82% ke 2.298 ringgit atau Rp8,16 juta per ton pada pukul 10.12 WIB.
Data Intertek menunjukkan ekspor kelapa sawit Malaysia hanya naik 2,2% dari 458,677 ton pada 1—10 Mei menjadi 468,975 ton pada 1—10 Juni 2015 setelah ekspor komoditas tersebut melonjak tajam pada bulan lalu.
Sementara itu, permasalahan yang ditemukan BMW terhadap rencana campuran 10% methyl ester yang berbasis CPO dalam produk biodisel Malaysia telah mendapat tanggapan dari pemerintah Malaysia.
Bloomberg melaporkan Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia, Douglas Uggah Embas mengatakan siap berdiskusi tentang permasalahan yang mungkin timbul oleh biodisel jenis baru.
BMW kemarin menyatakan rencana Malaysia meningkatkan campuran CPO dalam biodisel bisa menimbulkan masalah pada mesin.
Kandungan 10% dalam biodisel ditemukan merusak mesin kendaraan karena membuat minyak pelumas terlalu kental hingga meningkatkan gesekan piston pada mesin.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
10/6/2015 (10.12 WIB) | 2.298 | -0,82% |
9/6/2015 | 2.317 | -0,69% |
8/6/2015 | 2.333 | -0,34% |
5/6/2015 | 2.304 | -0,65% |
4/6/2015 | 2.319 | +1,09% |
Sumber: Bloomberg