Bisnis.com, JAKARTA — Harga CPO seharian tertekan pada Selasa (9/6/2015) setelah berita risiko kerusakan mesin yang ditimbukan oleh standar campuran biodisel baru Malaysia.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup turun 0,69% ke 2.317 ringgit atau sekitar Rp8,23 juta per ton menjelang penutupan.
CPO pagi tadi dibuka anjlok 1,46% ke 2.299 ringgit per ton kemudian terus diperdagangkan lebih murah dari penutupan kemarin dan bergerak pada kisaran 2.289—2.318 ringgit per ton.
CEO BMW Group Malaysia, Alan Harris, pagi ini mengungkapkan risiko kerusakan pada mesin yang menggunakan biodisel jenis B10.
Biodisel jenis B10 merupakan standar baru campuran biodisel yang rencananya digunakan Malaysia mulai Oktober 2015.
Pemerintah Malaysia meningkatkan kandungan methyl ester, bahan campuran yang disuling dari CPO, dalam biodisel jenis B10 menjadi 10% dari standar sebelumnya sebesar 7% yang diterapkan dalam biodisel jenis B7.
Harris, dalam pernyataan pers yang dikutip Bloomberg, mengatakan penggunaan B10 membuat minyak pelumas mengental hingga berisiko menyebabkan kerusakan mesin parah sekaligus menambah tingkat emisi.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
9/6/2015 | 2.317 | -0,69% |
8/6/2015 | 2.333 | -0,34% |
5/6/2015 | 2.341 | +0,95% |
4/6/2015 | 2.319 | +1,09% |
3/6/2015 | 2.296 | -0,82% |
Sumber: Bloomberg