Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO 8 Juni: CPO Terkoreksi Setelah Berfluktuasi Tajam

Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, turun 0,34% ke 2.333 ringgit atau sekitar Rp8,27 juta per ton menjelang penutupan.
Jopi Peranginangin di sebuah perkebunan sawit/facebook/yus
Jopi Peranginangin di sebuah perkebunan sawit/facebook/yus

Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO di Bursa Malaysia terkoreksi setelah berfluktuasi tajam pada Senin (8/4/2015).

Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, turun 0,34% ke 2.333 ringgit atau sekitar Rp8,27 juta per ton menjelang penutupan.

CPO pagi tadi dibuka naik 0,90% ke 2.362 ringgit per ton kemudian berfluktuasi antara harga terendah turun 0,56% ke 2.328 ringgit per ton dan harga tertinggi menguat di 2,362 ringgit per ton.

Pergerakan harga CPO hari ini terombang-ambing antara dorongan dari depresiasi tajam ringgit dan pelemahan harga komoditas terkait lain.

Ringgit hari ini anjlok 1,43% di pasar spot. Pelemahan ringgit memberikan sentimen positif karena berpotensi mendorong ekspor sawit dari Malaysia.

Namun, CPO juga mendapatkan tekanan dari pergerakan komoditas terkait. Minyak bumi jenis brent turun 0,43% ke US$63,04/barel, sedangkan harga minyak kedelai jatuh 0,98% ke US$34,44/pound.

Sementara itu, Bloomberg hari ini melaporkan pemerintah Indonesia mempertimbangkan pungutan baru terhadap 13 produk turunan kelapa sawit dengan tarif US$20—US$50 per ton.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menetapkan pungutan US$50 per ton untuk ekspor CPO yang akan dialokasikan untuk riset dan pengembangan kelapa sawit.

 

 

Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015

 

Waktu

Ringgit Malaysia/Ton

Persentase Perubahan

8/6/2015

(16.59 WIB)

2.333

-0,34%

5/6/2015

2.341

+0,95%

4/6/2015

2.319

+1,09%

3/6/2015

2.296

-0,82%

2/6/2015

2.315

+0,92%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro