Bisnis.com, JAKARTA--- Realisasi pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan kredit sektor properti pada kuartal II/2015 dianggap dapat menjadi katalis pendukung bagi kinerja saham industri dasar, termasuk industri semen, pada periode tersebut.
Berdasarkan publikasi yang dirilis oleh PT Henan Putihrai, penjualan semen pada kuartal I/2015 hanya menunjukkan kenaikan sebesar 3,4% menjadi 13,6 juta ton dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan itu masih di bawah penjualan 14,7 juta ton pada kuartal I/2014.
“Secara emiten, SMGR [PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.] mencatatkan penurunan penjualan terendah untuk April 2015 sebesar 3% YOY [year-on-year], sementara INTP [PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.] dan SMCB [PT Holcim Indonesia Tbk.] masing-maisng menunjukkan penurunan sebesar 7% dan 6% YOY,” tulis publikasi berjudul Investment Guideline June 2015 yang dikutip pada Sabtu (30/5).
Henan Putihrai mengantispasi terjadinya penyesuaian harga oleh para produsen apabila permintaan masih menunjukkan tren penurunan.
“Sehingga tekanan profitabilitas akan tetap tinggi akibat dari tekanan pada harga jual, depresiasi rupiah dan pertumbuhan kapasitas produksi yang dapat menyebabkan penurunan utlization rate dan oversupply,” tulis publikasi tersebut.