Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Fluktuatif, Kinerja Reksa Dana Indeks dan ETF Ikut Terkoreksi

Kinerja reksa dana indeks dan reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa atau exchange traded fund sepanjang tahun berjalan merosot seiring terkoreksinya pasar saham pada bulan lalu.

Bisnis.com, JAKARTA- Kinerja reksa dana indeks dan reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa atau exchange traded fund sepanjang tahun berjalan merosot seiring terkoreksinya pasar saham pada bulan lalu.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja reksa dana indeks dan exchange traded fund (ETF) sepanjang tahun berjalan atau year to date (year to date per 8 Mei 2015) jatuh bila dibandingkan dengan data sebulan lalu. Per 10 April lalu, kinerja reksa dana indeks dan ETF cukup memuaskan dengn kisaran return antara 4,16% hingga 8,46%.

Pencapaian paling tinggi ditorehkan oleh Kresna Indeks 45 dengan return 8,46%, disusul oleh Reksa Dana Indeks Kresna IDX 30 dengan return 7,77% dan Reksa Dana Indeks CIMB Principal Indeks IDX 30 6,74%. Kemudian, untuk reksa dana exchanga traded fund (ETF), return yang ditorehkan oleh tujuh produk berkisar antara 4,18% hingga 10,62%.

Namun, data per 8 Mei 2015 menunjukkan sebaliknya. Pencapaian kinerja tertinggin reksa dana ETF diraih oleh Premier ETF SRI-KEHATI dengan return 2,40%.

Padahal per 10 April kinerja mencapai 7,07%. Sementara itu, Premier ETF Indonesia Financial yang sempat menorehkan return 10,62% merosot menjadi 2,33%. Adapun, Premier ETF SMINFRA18 terkoreksi semakin dalam dari -4,69% menjadi -6,44.

Begitu juga dengan reksa dana indeks. Pencapaian tertinggi ditorehkan oleh Kresna Indeks 45 dengan return 2,40%. Sedangkan PG Indeks Bisnis-27 terlihat terperosok paling dalam dengan -3,12%.

Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama mengatakan terkoreksinya bursa saham yang cukup dalam pda April lalu memberikan sentimen negatif terhadap kinerja year to date reksa dana indeks dan ETF per 8 Mei 2015.

Sepanjang April, hasil publikasi laporan keuangan emiten yang kurang memuaskan sempat memberikan tekanan pada bursa saham di mana selama periode itu, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penurunan hingga 7,83%.

“Meski di awal Mei kinerja bursa saham sedikit membaik, penguatan tersebut belum mampu untuk menopang kinerja reksa dana indeks dan ETF untuk kembali melaju,” kata Vilia kepada Bisnis, Senin (11/5/2015).

Menurutnya, dari seluruh reksa dana indeks yang ada, kinerja ytd reksa dana PG Indeks Bisnis-27 per 8 Mei 2015, tercatat tergerus paling dalam. Hal ini dikarenakan kinerja indeks acuannya yaitu indeks Bisnis-27 yang juga mengalami koreksi terdalam dibandingkan dengan indeks saham lain yang menjadi indeks acuan reksa dana indeks.

Salah satu faktor yang diduga memberikan sentimen negatif pada kinerja indeks ini adalah sektor-sektor yang berkinerja kurang baik selama periode tersebut menempati porsi yang cukup signifikan pada kapitalisasi pasar indeks tersebut. Misalnya, sektor infrastruktur dan industri dasar dan kimia.

Vilia mengatakan, lantaran pengelolaan kedua jenis reksa dana ini pasif, yakni meniru komposisi dan bobot indeks acuannya, maka kinerja indeks acuan reksa dana indeks dan ETF menjadi faktor utama yang menentukan kinerja kedua jenis reksa dana tersebut hingga akhir tahun.

Hingga akhir tahun, dia memperkirakan kinerja bursa saham masih berpotensi untuk menguat meski masih berfluktuasi. Beberapa faktor seperti rilis data perekonomian domestik dan global, rilis data keuangan emiten kuartal I, serta perkembangan kinerja dan kebijakan pemerintah mendatang menjadi sentimen yang diduga akan mempengaruhi kinerja reksa dana mendatang dan dapat dicermati oleh investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper