Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Asset Management Siap Luncurkan 11 Produk Baru

PT BNI Asset Management mengincar asset under management hingga Rp15 triliun pada tahun ini didorong oleh 11 produk baru yang siap diluncurkan.

Bisnis.com, JAKARTA--PT BNI Asset Management mengincar asset under management hingga Rp15 triliun pada tahun ini didorong oleh 11 produk baru yang siap diluncurkan.

Reita Farianti, Direktur Utama PT BNI Asset Management (AM) mengatakan sedang mempersiapkan sekitar 11 produk reksa dana baru yang siap diluncurkan tahun ini. Kesebelas produk tersebut terdiri dari 2 reksa dana pasar uang (dalam rupiah dan dollar AS), 1 reksa dana saham berbasis syariah, 2 reksa dana pendapatan tetap, 4 reksa dana campuran, dan 2 reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).

“Ada dua reksa dana pasar uang berdenominasi dollar AS dan rupiah. Semoga satu-dua minggu ini keluar izin penerbitan efektifnya. Reksa dana saham berbasis syariah semoga di kuartal III,” kata Reita di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Berdasarkan data Pusat Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI AM sudah mengelola lebih dari 70 produk reksa dana, baik reksa dana open end, terproteksi, maupun RDPT. Adapun, dana kelolaan BNI AM saat ini tercatat Rp10,3 triliun. BNI AM menargetkan, dana kelolaan reksa dana BNI AM bisa mencapai Rpp14,7 triliun-Rp15 triiun. “Semoga bisa mencapai target tersebut,” kata Isbono, Direktur BNI AM.

Salah satu produk sukses BNI AM adalah BNI AM Inspiring Equity Fund. BNI AM menargetkan, produk tersebut bisa memberi imbal hasil antara 14%-19% tahun ini. Produk tersebut pertama kali diluncurkan dengan nama BNI AM Dana Saham Sektoral pada April tahun lalu. Selama satu tahun ini, kinerja produk ini berhasil mencapai 16,8% atau 4,6% di atas kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Pada periode yang sama, produk ini berhasil mendapatkan 4-star rating dari salah satu lembaga rating reksa dana independen di Indonesia. Adapun, dana kelolaan reksa dana tersebut saat ini telah mencapai lebih dari Rp200 miliar. Diatargetkan, dana kelolaan produk ini bisa mencapai Rp500 miliar-Rp1 triliun tahun ini.

"Untuk tahun ini kinerja produk ini diharapkan bisa memberi imbal hasil 14%-19% dengan target IHSG 5.900 (dengan imbal hasil sekitar 12%)," kata tambah Reita.

Adapun, asumsi yang digunakan dari target tersebut a.l perbaikan defisit transaksi berjalan ke sekitar 2%, inflasi yang lebih terkendali di bawah 5%, meningkatnya alokasi belanja infrastruktur akibat penghapusan BBM sebesar 40% dibandingkan dengan APBN 2014, serta penguatan rupiah di bawah Rp13.000 per dollar AS.

Menurutnya, alokasi portofolio investasi Reksa Dana Inspiring Equity Fund saat ini menitikberatkan pada sektor financial, consumer, dan health care. Sementara itu, akan menghindasi sektor energi, seperti gas, batu bara.

“Kami bertahan di sektor perbankan dan konsumer. Laba kuartal I memang melambat tapi ada pertumbuhan. Sementara yang lain seperti batu bara, turun terus,” tambah Senior Fund Manager BNI AM Hanif Mantiq.

Selain menambah produk baru dan memaksimalkan produk yang ada, BNI AM juga akan meningkatkan distribusi guna menjangkau nasabah di seluruh Indonesia. “Kami tengah penjajakan dengan beberapa bank ain, kami juga merambah distribusi online karena ini membuat frekuensi nasabah cukup naik,” tambah Reita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper