Bisnis.com, JAKARTA- PT Aberdeen Asset Management berencana memperluas jaringan distribusi reksa dana melalui perbankan dan agen penjual efek reksa dana (APERD) lainnya guna mengincar posisi 10 besar sebagai manajer investasi dengan asset under management terbesar dalam lima tahun ke depan.
Sigit Wiryadi, Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management mengatakan akan mendistribusikan produk reksa dana terbuka perusahaan melalui PT Bank OCBC NISP Tbk.
Selain itu, perusahaan juga berencana untuk memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah distributor dalam beberapa bulan ke depan.
Langkah tersebut dilakukan untuk menggapai target perusahaan menjadi 10 besar manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar.
Selain memperluas jangkauan distribusi, perseroan juga akan kembali meluncurkan produk. Saat ini, perseroan memiliki sekitar 21 produk yang terdiri dari 8 produk reksa dana terbuka, dan sisanya merupakan reksa dana terproteksi dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
Sebelumnya, produk-produk tersebut merupakan produk yang diterbitkan oleh NISP Asset Management.
Namun, pada Desember lalu Aberdeen resmi masuk ke Indonesia dengan mengakuisisi NISP Asset Management. Dengan demikian, NISP Asset Management sudah berganti nama menjadi Aberdeen Asset Management.
Untuk lebih memperkenalkan Aberdeen dan juga usaha meningkatkan dana kelolaan atau under asset management (AUM), perseroan kembali melakukan launching enam produk yang sudah ada.
Keenam produk reksa dana tersebut merupakan kombinasi dari reksa dana saham, pendapatan tetap, dan campuran.
Perinciannya, Aberdeen Indonesia Equity Fund, Aberdeen Indonesia Balanced Growth Fund, Aberdeen Indonesia Bond Fund, Aberdeen Indonesia USD Bond Fund , Aberdeen Indonesia Government Bond Fund, dan Aberdeen Indonesia Money Market Fund.
Menurutnya, produk-produk Aberdeen merefleksikan pendekatan Aberdeen yang memiliki keunggulan riset dan aspek keamanan dalam berinvestasi.
“Aberdeen hanya berinvestasi dalam jangka panjang pada perusahaan yang memenuhi uji kelayakan dan melalui proses yang detail. Kami tidak pernah sembarang berinvestasi,” kata Sigit dalam acara Re-launching Produk Aberdeen Asset Management di Jakarta, Kamis (23/4).