Bisnis.com, SINGAPURA – Irak mengurangi potongan harga minyak untuk pasar Asia sebesar US$1,3 per barel untuk pengiriman April. Sebelumnya, Arab Saudi lebih dulu melakukan aksi serupa seiring permintaan minyak Asia yang mulai tumbuh.
Mark Keenan, Kepala Riset Komoditas Societe Generale SA, mengatakan aksi Arab Saudi mengurangi diskon untuk pasar Asia pada pekan lalu menjadi stimulus untuk negara kawasan Timur Tengah untuk melakukan hal serupa.
“Aksi yang dilakukan Arab Saudi dan Irak ini memperkuat tanda-tanda permintaan minyak di Asia memang meningkat,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (9/3/2015).
Pada pekan ini, Irak memutuskan kurangi diskon harga minyak untuk pasar Asia sebesar US$1,3 per barel dan diskon harga kini menjadi senilai US$1,5 per barel untuk pengiriman April.
Pekan lalu, Arab Saudi juga mengurangi diskon di pasar Asia dan penyuling Amerika Serikat (AS) senilai US$1,4 per barel sehingga diskonnya saat ini menjadi US$0,9 per barel.
Namun, Lukman Leong, analis PT Platon Niaga Berjangka, mengatakan harga minyak di pasar Asia memang condong lebih mahal dibandingkan dengan Eropa. Jadi, aksi Arab Saudi menaikkan harga minyak di pasar Asia adalah sesuatu yang wajar.
“Secara keseluruhan, harga minyak masih berada di dalam tren pelemahan, sedangkan kenaikan harga minyak akibat isu yang dimunculkan Arab Saudi itu hanya bertahan paling lama dua hari. Pasalnya fundamental masih lemah,” ujarnya kepada Bisnis.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 11:17 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,54% menjadi US$49,34 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun 0,8% menjadi US$59,25 per barel. []