Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 10 Perbedaan Gejolak Rupiah Saat Ini dan Krismon 1998 serta Krisis Global 2008

Dan tahukah Anda, banyak perbedaan antara gejolak rupiah saat ini dengan krisis moneter 1998 dan krisis global 2008? Berikut ini rinciannya:

7. Pada 2008, Terdapat Efek Lehman Brothers, Subprime Mortgage dan Krisis Global

Saat ini, faktor dominan pelemahan rupiah adalah kebangkitan kembali perekonomian Amerika yang sudah terjadi sejak tahun silam, melalui tahapan yang disebut penarikan kembali obligasi (tapering) dan kenaikan suku bunga the Fed. Orang menyebutnya dolar pulang kandang ke Amerika. Ini adalah faktor ekonomi yang rasional, mekanisme pasar.

Bedanya dengan 2008, pada saat itu pemicu krisis rupiah adalah banyaknya perusahaan di Indonesia yang tersangkut oleh obligasi sampah subprime mortgage di Amerika, yang menyebabkan Lehman Brothers hancur. Ini faktor bad governance yang memicu krisis kepercayaan terhadap sistem keuangan di AS kala itu.

Bank-bank di Indonesia saat itu juga mengalami kesulitan likuiditas. Puncaknya adalah krisis Bank Century yang gagal kliring pada 13 November 2008, yang kemudian mendapatkan suntikan dana (bail out) dari pemerintah. Bahkan kasus Century hingga  saat ini masih berkepanjangan secara politik dan hukum.

Selain itu, tanda-tanda krisis global juga berkecamuk pada 2008, menyusul kemudian krisis Yunani yang memukul perekonomian Uni Eropa, yang menyebabkan harga komoditas kolaps, ekspor merosot, dan memicu ketidakseimbangan ekonomi global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Budisusilo
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper