Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics menyatakan beberapa berita aksi korporasi masih menjadi sorotan investor pada akhir pekan September 2014, selain berita umum lainnya.
Berikut ringkasan berita yang banyak dicari investor, Jumat (26/9/2014):
BWPT Meraih Laba Rp141,21 Miliar pada Semester I-2014
BWPT meraih laba Rp 141,21 miliar, angka tersebut melejit 67,29% dari Rp 84,41 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini dipetik dari keuntungan selisih kurs Rp 377,56 miliar. Padahal di Juni tahun lalu, BWPT mengalami rugi selisih kurs Rp 684,14 miliar. (kontan.co.id)
BUMI Menunda Rencana Penerbitan 12,65 Miliar Saham Baru
BUMI menunda untuk menerbitkan 12,65 miliar saham baru melalui proses right issue. BUMI berencana menerbitkan saham baru senilai Rp 3,16 triliun atau sekitar USD275 juta. Rencananya, dana hasil penerbitan ini akan digunakan untuk membayar utang. (kontan.co.id)
SSIA Dirikan Anak Usaha Baru dengan Nama Horizon Internusa Persada
SSIA mendirikan anak usaha baru dengan nama PT Horizon Internusa Persada (HIP) bersama dengan Lie Hendry Rusli dan Furia Agustinus. Dalam pendirian anak usaha barunya ini SSIA memiliki 55% saham HIP, sementara Lie Hendry Rusli dan Furia Agustinus masing-masing memiliki 35% dan 10%. (iqplus)
INCO Setuji Pengangkatan Jinnifer Maki Sebagai Preskom
INCO dalam dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan 25 September 2014, telah menyetujui pengangkatan Jennifer Maki sebagai presiden komisaris (preskom) perseroan. (iqplus)
JSMR Bangun Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
JSMR akan memulai pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II sepanjang 44 KM. Pengusahaan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi akan dilaksanakan oleh Konsorsium BUMN, yang terdiri dari Jasa Marga, PTPP, Waskita Karya, dan Hutama Karya. (imq21)
PJAA Akan Bangun Dufan Ocean Senilai Rp2,5 Triliun
PJAA akan membangun kawasan wisata baru dunia fantasi (Dufan) Ocean senilai Rp 2,5 triliun di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Konstruksi pembangunan kawasan tersebut akan dimulai pada 2016. Pembangunan proyek tersebut nantinya bakal berada di atas lahan yang direklamasi seluas 32 hektare (ha). (beritasatu)
BKSW Menargetkan Untuk Menurunkan LDR Jadi 95 %
BKSW menargetkan untuk menurunkan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio atau LDR) dari posisi saat ini 104,43 % hinggan mencapai 95 % pada akhir 2014.