Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selasa (02/05) Investor Cermati Berita Berikut Ini

Oso Securities mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Selasa (02/5/2017), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA— Oso Securities mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Selasa (02/5/2017), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.

Tim Oso Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (02/5/2017) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:

Kabar Global

Kinerja 100 hari, Trump serang media AS
Presiden AS Donald Trump kembali meluncurkan serangan terhadap media AS saat memperingati kinerja 100 harinya di Gedung Putih pada Sabtu (29/4) malam. Di hadapan para pendukungnya di Pennsylvania, Trump menyatakan dirinya masih tetap memenuhi janji-janji kampanyenya, tanpa mengindahkan kritik 'berita palsu' dari jurnalis 'yang tidak tersentuh'. Trump menjelaskan, media AS harus diberikan peringkat gagal yang besar terkait pemberitaan atas pencapaian kinerja 100 harinya. Trump lalu memutuskan untuk melewatkan Makan Malam Koresponden Gedung Putih. Hal ini menjadikan Trump sebagai pimpinan AS pertama yang melewatkan acara tersebut sejak terlukanya Ronald Reagan pada 1981 silam.

Trump jadi Presiden AS paling tidak populer
Masa kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memasuki hari ke-100 pada 29 April 2017 besok. Namun, dalam masa 100 hari tersebut, Trump telah menorehkan sebuah catatan sejarah, yang mungkin tak akan disukai oleh dirinya sendiri. Hasil survei menunjukkan, Trump telah menjadi presiden paling tidak populer pada 100 hari masa kepresidenan di dalam sejarah AS. Seperti dikutip dari laman ABC, ada tiga lembaga yakni Agregator survei, Real Clear Politics, dan FiveThirtyEight yang menggelar survei terkait isu ini. Hasilnya menunjukkan, hanya 42% warga AS yang puas terhadap kinerja Trump. Sementara, 52% lainnya menyatakan ketidakpuasannya. Dengan tingkat kepuasan yang minus 10%, Trump adalah presiden pertama yang merayakan 100 hari masa kepemimpinannya dengan dominasi rasa tak puas warganya.

Kabar domestik

BI yakin Indonesia bisa menahan gejolak eksternal
Sedia payung sebelum hujan. Itulah yang dilakukan bank sentral untuk menghadapi gejolak perekonomian dunia. Bank Indonesia (BI) optimistis bahwa Indonesia memiliki kemampuan menghadapi gejolak eksternal. Sebab, Indonesia punya banyak lapisan bantalan apabila mengalami kesulitan likuiditas. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, bantalan likuiditas yang tersedia salah satunya berasal dari regional Asean, yaitu Chiang Mai Initiative Multilateralitation (CMIM) di mana dalam CMIM Indonesia memiliki jatah sebesar US$ 22,76 miliar dari total likuiditas yang tersedia dalam CMIM yang mencapai US$ 240 miliar.

BI Memperkirakan Pertumbuhan ekonomi Kuartal I tidak sesuai ekspektasi
bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II ini tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun demikian, untuk full year tahun ini BI yakin bahwa pertumbuhan ekonomi akan menyentuh 5,2%. Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini tidak optimal adalah karena masih berlangsungnya konsolidasi dari sektor perbankan dan sektor korporasi Sebelumnya, ia memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini berada di bawah angka 5,05%. Adapun Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara beberapa waktu lalu mengatakan bahwa ekonomi kuartal pertama tahun ini cenderung datar dibandingkan dengan kuartal keempat 2016. Sehingga perkiraannya ada pada level 4,99% sampai 5%-an.

Kemhub-BKPM integrasikan perizinan angkutan laut
Mulai 2 Mei pekan depan perizinan angkutan laut dapat dilakukan secara online. Perizinan yang dimaksud yaitu berupa penerbitan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) dan Surat Izin Operasi Perusahaan Angkutan Laut Khusus (SIOPSUS). Hal itu merupakan bagian dari integrasi pertukaran data antara Kementerian Perhubungan (Kemhub) dan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM). Menurutnya, perusahaan yang akan mengajukan permohonan SIUPAL dan SIOPSUS dapat mengakses website SIMLALA, yaitu https://simlala.dephub.go.id/simlala untuk mengisi formulir dan menggunggah persyaratan. Selanjutnya SIMLALA akan menerbitkan rekomendasi yang secara otomatis akan terkirim ke SPIPISE BKPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper