Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Kenaikan TDL Diskriminasi bagi Emiten

Otoritas Bursa Efek Indonesia menilai penaikan tarif listrik sebesar 38,9% bagi industri golongan 13 yang telah melantai di bursa merupakan bentuk diskriminasi yang tidak tepat.
 Dirut BEI Ito Warsito/Bisnis
Dirut BEI Ito Warsito/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Bursa Efek Indonesia menilai kenaikan tarif listrik sebesar 38,9% bagi industri golongan 13 yang telah melantai di bursa merupakan bentuk diskriminasi yang tidak tepat.

Ito Warsito, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, mengatakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) harusnya diberlakukan untuk semua industri, tanpa memandang perusahaan itu terbuka atau tidak terbuka. Pemerintah sebaiknya mengatur penaikan TDL berdasarkan penggunaan. Kian banyak perusahaan memakai listrik, semakin besar biayanya.
 
“Itu diskriminasi yang tidak tepat. Kalau mau diskriminasi, harusnya berdasarkan pemakaiaan. Orang yang mampu memakai banyak, artinya mampu membayar lebih banyak,” tutur Ito, Jumat, (24/1/2014).
 
Malahan, seharusnya pemerintah memberikan insentif bagi perusahaan terbuka karena perusahaan bergelar tbk lebih transparan dari perusahaan non-tbk dan sebagian jumlah saham perusahaan terbuka dimiliki masyarakat.
 
“Biasanya, karena  tbk lebih transparan, maka diberi kemudaahan, misal tarif pajak, ada insentif. Perusahaan tbk yang pemegang saham masyarakat capai 50%, tarif pajak lebih rendah,” kata Ito.
 
Wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka (PT) memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) sebesar 5% menjadi 20% dari tarif normal 25%. Emiten bisa memanfaatkan keuntungan itu bila saham yang didagangkan di bursa minimal 40

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper