Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas bursa berharap siapa pun presiden yang terpilih pada 9 Juli mendatang, bisa mengajak lebih banyak badan usaha milik negara (BUMN) melantai di bursa.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan meski kedua capres belum memiliki rencana kebijakan khusus untuk pasar modal, tapi sepanjang kebijakan ekonominya bagus pasti akan membantu pasar modal.
“Yang diharapkan pasar modal terhadap pemerintah baru adalah semakin banyak BUMN masuk bursa. Supaya BUMN kita dikelola secara transparan, menerapkan prinsip tata kelola yang baik dan kinerjanya pasti akan lebih baik,” ujarnya ketika ditemui di Gedung BEI, Jumat (20/6/2014).
Ito mengatakan keinginan itu bukan semata demi kepentingan pasar modal saja, melainkan juga untuk kepentingan pengelolaan BUMN. Dia menegaskan BUMN yang masuk bursa sudah terbukti kinerjanya lebih baik daripada sebelum BUMN itu go public.
“Contohnya, BRI, BNI, Bank Mandiri, Semen Indonesia, Telkom, Wika, dan sebagainya. Kalau BUMN sudah go public, pasar modal ramai dengan sendirinya,” ujarnya.
Berdasarkan statistik pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 28 Maret 2014, ada 20 BUMN yang tercatat di bursa.
Per 28 Maret 2014, nilai kapitalisasi saham BUMN sebesar Rp1.146,79 triliun, atau sekitar 24,31% dari nilai kapitalisasi saham di bursa sebesar Rp4.717,5 triliun.