Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Masuk UMA, Ini Penjelasan Direksi Bank of India Indonesia (BSWD)

Ilustrasi Bank/JIBI
Ilustrasi Bank/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) menjawab permintaan penjelasan dari otoritas bursa terkait peningkatan harga dan aktivitas saham BSWD yang di luar kebiasaan dibandingkan dengan periode sebelumnya (unusual market activity/UMA).

Dalam pengumuman perseroan yang dirilis hari ini, Senin (20/1/2014), dua orang direktur Bank of India Indonesia, Ningsih Suciati dan Ferry Koswara menjawab permintaan konfirmasi dari otoritas bursa yang dikirimkan 15 Januari lalu.

Direksi Bank of India Indonesia mengakui bahwa benar terdapat perubahan harga saham BSWD, di mana pada posisi 30 Desember 2013 adalah Rp650 (harga awal), sementara pada 15 Januari 2014 telah menjadi Rp1.060.

Mereka menuliskan bahwa telah terjadi sejumlah transaksi pada periode 30 Desember 2013 sampai dengan 15 Januari 2014.

 Pada  2 Januari, misalnya, ada transaksi penjualan saham dari pemegang saham publik melalui PT Daewoo Securities sejumlah 1.000 lembar saham. Tapi pada tanggal yang sama, ada transaksi pembelian dengan jumlah yang sama melalui PT Danareksa Sekuritas.

Direksi menegaskan bahwa saham-saham yang diperjual-belikan merupakan saham yang berada di bursa, dan perseroan tidak memiliki informasi khusus atas para pemegang saham publik yang melakukan aktivitas jual-beli.

 “Kami menduga bahwa terjadinya transaksi jual-beli saham BSWD belakangan ini disebabkan oleh adanya ekspektasi dari pemegang saham publik berdasarkan laporan publikasi per 30 September 2013 yang menunjukkan kinerja yang baik dari perseroan,” tulis direksi.

 Namun mulai perdagangan hari ini, Senin (20/1/2014), otoritas bursa memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham BSWD dalam rangka cooling down.

Hal itu sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BSWD sebesar Rp915 atau 128,87%, yakni dari harga penutupan Rp710 pada 2 Januari 2014 menjadi Rp1.625 pada 17 Januari 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper