Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Hanya Serap 42% Lelang SUN Valas, Ini Penyebabnya

Pemerintah akhirnya hanya menyerap US$190 juta atau 42% dari target indikatif awal senilai US$450 juta, pada lelang surat utang negara (SUN) valas di pasar domestik, mengingat tingginya imbal hasil yang diminta investor

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah akhirnya hanya menyerap US$190 juta atau 42% dari target indikatif awal senilai US$450 juta, pada lelang surat utang negara (SUN) valas di pasar domestik, mengingat tingginya imbal hasil yang diminta investor.

Menurut laporan Ditjen Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan pada Senin (25/11/2013), penawaran yang masuk pada lelang SUN valas domestik perdana tersebut hanya senilai US$293 juta.

Pemerintah menetapkan sebanyak 81 investor teregistrasi sebagai investor residen dalam lelang perdana surat utang negara berdenominasi valas di pasar domestik tersebut yang memiliki seri USDFR0001.

Pemerintah beralasan kebutuhan valuta asing yang tinggi menjelang akhir tahun menjadi penyebab rendahnya penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara valas di pasar domestik.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan investor cenderung berhati-hati, mengingat penerbitan obligasi valas di pasar
domestik merupakan yang perdana.

Dengan hasil tersebut, DJPU mencatat realisasi penerbitan surat berharga negara hingga saat ini mencapai Rp318,19 triliun, atau 97,33% dari target hingga akhir tahun ini.

Yudistira Slamet, Head of Debt Research PT Danareksa Sekuritas, menilai pemerintah tidak terlalu berambisi menyerap dana besar dari lelang SUN valas domestik.
(Maftuh Ihsan/Sri Mas Sari)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Sumber : Bisnis Indonesia (26/11/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper