Bisnis.com, JAKARTA—Produsen kertas kemasan (packaging) PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) belum memutuskan waktu untuk mengeksekusi rencana penerbitan saham baru atau rights issue seiring dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih berfluktuasi.
Head of Investor Relations Fajar Surya Marco Hady menuturkan pihaknya telah menunda rencana penawaran umum terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang semula dijadwalkan dapat direalisasikan Juli lalu.
Dengan melihat kondisi pasar modal saat ini, perseroan memutuskan penundaan sampai dengan waktu yang ditentukan.
“Sehubungan dengan penundaan tersebut, perseroan telah menarik kembali seluruh dokumen pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan],” paparnya, Jumat (11/10/2013).
Dengan keputusan penundaan aksi korporasi tersebut, pihaknya juga mengakhiri perjanjian pembelian siaga dengan JP Morgan Securities Plc. Adapun akta pengakhiran kerja sama itu telah ditandatangani pada 11 Juni 2013.
“Sebelumnya, kami juga mengumumkan berencana private placement. Dengan ditundanya rights issue, maka private placement juga ditunda sampai dengan waktu yang akan diberitahukan kemudian,” tambahnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan yang dipimpin oleh Winarko Sulistyo itu berharap dengan terlaksananya rencana aksi korporasi tersebut bisa meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Kepemilikan saham publik pun diperkirakan akan meningkat menjadi 40% dari posisi saat ini 24,26%.
Awalnya rencana rights issue ditargetkan terlaksana pada Juli 2013. Adapun pemegang saham Fajar Surya Wisesa, yakni PT Intercipta Sempana pemilik 52,17% saham perseroan, PT Intrata Usaha Mandiri pemilik 17,75% saham, dan PT Garama Dhanajaya pemilik 5,82% saham Fajar Surya Wisesa akan mengalihkan HMETD ke investor institusi melalui mekanisme private placement.
"Setelah pasar membaik, rights issue baru akan direalisasikan. Mungkin awal tahun depan," katanya. (ra)