Bisnis.com, JAKARTA – Pasar obligasi domestik terus melanjutkan rebound selama tiga hari berturut-turut sejak awal pekan ini yang ditandai meningkatnya harga seluruh surat utang negara acuan.
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), harga obligasi acuan bertenor 10 tahun ditutup di level 80,252% pada Rabu (11/9), atau naik 25 basis poin dari hari sebelumnya sebesar 80%.
Sementara itu, imbal hasil surat utang negara berseri FR0063 tersebut ditutup pada level 8,68%, turun 4 basis poin jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yakni di level 8,72%.
Adapun, imbal hasil obligasi bertenor pendek 5 tahun FR0066 berada di level 7,94% dari sebelumnya 8,05%, sementara surat utang bertenor panjang 20 tahun ditutup turun 4 basis poin menjadi 8,68%.
“Ini hanya rebound sementara. Harganya [obligasi] sudah terlalu murah,” ungkap Fakhrul Aufa, Analis Obligasi IBPA, Rabu (11/9).
Dia menuturkan selama rupiah masih berada dalam tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat, maka volatilitas imbal hasil surat utang negara juga masih tinggi.
“Caranya untuk memperkuat rupiah adalah dengan mengurangi impor. Ini yang harus segera dilakukan pemerintah,” katanya.