Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield Obligasi 10 Tahun Dekati 9%, Pasar Obligasi Belum Krisis

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati pada akhir pekan lalu imbal hasil obligasi acuan 10 tahun meroket mendekati 9%, kondisi pasar surat utang domestik diyakini tidak akan seburuk pada saat krisis 2008 dengan imbal hasil menembus 10%.

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati pada akhir pekan lalu imbal hasil obligasi acuan 10 tahun meroket mendekati 9%, kondisi pasar surat utang domestik diyakini tidak akan seburuk pada saat krisis 2008 dengan imbal hasil menembus 10%.

Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), imbal hasil (yield) empat seri obligasi acuan pada penutupan perdagangan Jumat (6/9/2013) berada di atas 8%, tetapi belum menyentuh 10% seperti pada 2008.

Yield obligasi 10 tahun FR0063 sempat menyentuh level 9%, tetapi ditutup pada 8,9%, atau naik 27 basis poin dibandingkan dengan hari sebelumnya, sementara imbal hasil obligasi 5 tahun tidak berubah pada 8,04%.

Adapun, imbal hasil surat utang pemerintah acuan bertenor 20 tahun ditutup pada level 9,25%, atau naik 9 basis poin dari posisi pada hari sebelumnya 9,16%, sedangkan untuk obligasi bertenor 15 tahun ditutup pada level 9,13%.

“Saya melihat [kondisi pasar obligasi] belum ke 2008, kondisi keuangan saat ini masih bagus dibandingkan dengan saat itu,” ungkap Herdi Ranu Wibowo, Head of Debt Capital Market PT BCA Sekuritas, Minggu (8/9/2013).

Dia menuturkan saat ini peminat terhadap surat utang negara masih banyak karena imbal hasil yang ditawarkan cukup menarik. Kondisi ini terlihat dari banyaknya permintaan yang masuk saat lelang serta data kepemilikan asing di pasar obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper