Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja saham sektor industri dasar dan kimia diprediksi terus tertekan hingga akhir tahun ini akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pada perdagangan saham Senin (26/8/2013), saham sektor tersebut melemah 11,122 poin menjadi 445,375. Selama 3 hari belakangan ini, kinerja saham industri dasar dan kimia sudah turun 7,04% dari 479,129. Bahkan dalam sebulan, sektor itu anjlok 15,5% dari sebelumnya 527,665.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia Ahmad Sudjatmiko menuturkan penurunan kinerja tersebut disebabkan mayoritas kalangan industri masih menggantungkan bahan bakunya dari luar negeri.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat kinerja laporan keuangan industri sektor itu terganggu pada kuartal III dan IV tahun ini.
“Subsektor industri yang paling terpengaruh adalah logam, kimia, dan plastik karena bahan bakunya belum bisa mandiri dari dalam negeri,” katanya kepada Bisnis, Senin (26/8/2013).