Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Relaksasi Kuota: Emiten Mineral Diuntungkan

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pertambangan mineral diyakini bisa kembali pulih pascapemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang salah satunya akan memperbaiki ekspor mineral dengan cara memberikan relaksasi kuota.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pertambangan mineral diyakini bisa kembali pulih pascapemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang salah satunya akan memperbaiki ekspor mineral dengan cara memberikan relaksasi kuota.

Pada Jumat (23/8), pemerintah mengumumkan empat paket kebijakan ekonomi yang salah satunya adalah memperbaiki ekspor mineral dengan merelaksasi kuota.

Analis PT Panis Sekuritas Fajar Indra mengatakan selama ini tantangan bagi perusahaan tambang mineral adalah terkait pengetatan ekspor bijih mineral (raw material atau ore).

Apalagi, harga komoditas juga saat ini masih belum membaik.

“Selama ini yang jadi masalah bagi perusahaan mineral adalah pengetatan ekspor dan larangan ekspor bijih pada 2014. Kalau bagi perusahaan batu bara kan ekspor mereka jalan terus, jadi no problem,” ujarnya, seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Senin (26/8/2013).

Dengan demikian, relaksasi kuota ekspor diyakini akan berdampak positif bagi emiten tambang mineral.

Namun, lanjut Fajar, emiten mineral hingga kini masih menunggu keputusan pemerintah terkait apakah larangan ekspor bijih mulai 2014 akan lanjut terus, ditunda, atau justru akan dicabut.

“Kalau ditunda, tentu itu jadi berdampak baik, misalnya bagi PT Aneka Tambang Tbk [Antam],” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan mengatakan pihaknya belum bisa mengomentari kebijakan relaksasi kuota ekspor yang baru dikeluarkan oleh pemerintah, sampai beleid resmi mengenai hal itu benar-benar diterbitkan.

Yang jelas, selama ini setiap perusahaan memang diberikan kuota ekspor bijih. Pemerintah menetapkan kuotanya berdasarkan sejarah ekspor si perusahaan itu pada tahun-tahun sebelumnya, serta melihat juga keseriusan si perusahaan untuk melakukan penghiliran.

“Sebenarnya kebijakan larangan ekspor bijih mineral itu bagus, tetapi di sisi lain saat ini harga komoditas lagi nyungsep. Jadi ini masalah timing-nya saja,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (23/8).

Menghadapi tantangan harga komoditas saat ini, Djaja mengatakan Antam kini sangat menyeleksi capex agar tidak terlalu dikeluarkan secara besar-besaran.

Sebagian proyek harus dijadwal ulang (reschedule) sesuai dengan kemampuan cashflow perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia (26/8/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper