BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Harga minyak sawit mentah (CPO) naik ke level tertinggi dalam 6 minggu, setelah spekulasi bahwa produksi akan turun bulan ini di Malaysia, mengurangi persediaan untuk bulan kelima dari produsen kedua terbesar di dunia tersebut.
Nilai kontrak untuk pengiriman Agustus naik sebanyak 0,6% menjadi 2.374 ringgit (US$782) per ton di Bursa Malaysia Derivatives, harga tertinggi untuk kontrak berjangka teraktif sejak 11 April sebelum diperdagangkan pada 2.373 ringgit pada pukul 11.32 di Kuala Lumpur.
Donny Khor, wakil direktur di RHB Investment Bank Bhd, Kuala Lumpur mengatakan produksi Mei kemungkinan akan lebih rendah sekitar 4% sampai 5% dan stok cenderung berkurang.
"Pasar harus memiliki beberapa dukungan jelas yang dapat membuat level 2.280 ringgit naik menjadi 2.300 ringgit," ujarnya seperti dikutip di Bloomberg, Kamis, (23/5).
Menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia, cadangan menurun 11% menjadi 1,93 juta ton bulan lalu dan telah turun 27% dari rekor pada bulan Desember. Namun produksi hanya naik 3,1% menjadi 1,37 juta ton pada April.
Minyak kelapa sawit untuk pengiriman September turun 0,3% menjadi 6.086 yuan (US$992) per ton di Dalian Commodity Exchange, sementara minyak kedelai turun 0,3% menjadi 7.512 yuan.
Di Chicago Board of Trade, kedelai untuk pengiriman Juli naik 0,2% menjadi US$14,975 per bushel dan minyak kedelai untuk bulan yang sama sedikit berubah pada 49,60 sen per pon. (bas)