Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Waspadai Praktik 'Goreng Saham' Bermodal Rumor Investasi

Danantara mengungkapkan kekhawatiran atas maraknya rumor spekulatif yang memanfaatkan nama mereka untuk mengerek harga saham tertentu.
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Danantara Indonesia mulai menyoroti adanya upaya spekulatif yang dilakukan sejumlah pihak untuk mengerek harga saham emiten dengan mendompleng nama badan pengelola investasi tersebut. 

Managing Director sekaligus Chief Economist Danantara Reza Yamora Siregar mengatakan bahwa pihaknya kerap mendapati kemunculan rumor pasar ketika Danantara ingin berinvestasi ke salah satu sektor atau perusahaan tertentu.  

Hal ini mengakibatkan saham yang dirumorkan mengalami kenaikan. Padahal, kata Reza, informasi tersebut tidak dikeluarkan secara resmi oleh Danantara.  

“Setiap kali Danantara mau masuk ke sektor A atau ke perusahaan, langsung itu terjadi kenaikan di bursa saham. Sedangkan kami tidak pernah bicara secara publik tentang itu,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/8/2025). 

Reza menyatakan bahwa kondisi tersebut acap kali dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menggoreng saham tertentu. Alhasil, Danantara cenderung menahan informasi terkait investasi guna memitigasi persoalan serupa. 

“Kami dipakai untuk menggoreng saham yang ada di stock exchange. Proses inilah yang membuat kami tidak bisa go public maksudnya di media,” ucapnya. 

Dalam perkembangan sebelumnya, beredar rumor yang menyebutkan adanya kesepakatan antara PT Sentul City Tbk. (BKSL) dengan Danantara terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus di bidang kesehatan. 

Namun, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menyatakan bahwa informasi yang beredar merupakan interpretasi pihak ketiga berdasarkan analisis pasar dan bukan pengumuman resmi pihaknya. 

“Saat ini tidak ada kesepakatan formal antara kedua pihak sebagaimana diberitakan,” kata Pandu dalam keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).

Pandu menambahkan bahwa sebagai lembaga pengelola dana investasi negara, setiap rencana investasi strategis di Danantara dijalankan melalui proses tata kelola yang ketat serta kajian kelayakan komprehensif. 

Proses tersebut, lanjutnya, meliputi evaluasi kebutuhan nasional, kesesuaian dengan kebijakan pemerintah, analisis manfaat ekonomi dan sosial, serta uji kelayakan finansial dan risiko.

“Seluruh proses ini bertujuan memastikan bahwa setiap proyek yang diambil tidak hanya layak secara bisnis, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia,” kata Pandu.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro