Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan SBR014 Capai 80% dari Target Rp15 Triliun Dua Hari Jelang Penutupan

Penjualan SBR014 capai 80% dari target Rp15 triliun, dua hari jelang penutupan. Minat tinggi karena tenor pendek dan kupon mengambang.
Pegawai mengamati layar transaksi obligasi di dealing room BNI, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar transaksi obligasi di dealing room BNI, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dua hari jelang penutupan masa penawaran, penjualan Surat Berharga Negara (SBN) jenis Saving Bonds Ritel (SBR) seri SBR014 mencatatkan antusiasme tinggi dari investor ritel.

Mitra distribusi PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) mengungkapkan bahwa hingga Selasa (5/8/2025) pukul 15.28 WIB, penjualan SBR014 telah mencapai 80% dari total target pemerintah sebesar Rp15 triliun.

“Ini mencerminkan tingginya minat investor ritel, terutama karena karakteristik SBR014 yang aman dan cocok untuk investor dengan profil risiko moderat hingga konservatif,” ujar Chief Operating Officer Bareksa Ni Putu Kurniasari kepada Bisnis.

Putu menyebut pihaknya optimistis penjualan SBR014 bisa melampaui kinerja penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) SR022 yang sebelumnya juga ditawarkan kepada investor ritel. “Hingga saat ini realisasi penjualan SBR014 masih sesuai dengan target yang kami tetapkan dari awal tahun,” tambahnya.

Bareksa bahkan menargetkan pertumbuhan penjualan SBR014 sebesar 30% dibandingkan seri sebelumnya. Di platform Bareksa, seri SBR014T2 dengan tenor 2 tahun menjadi yang paling diminati, menyumbang 77% dari total penjualan produk ini.

Putu menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang menarik investor antara lain tenor pendek, kupon mengambang dengan batas bawah (floating with floor), serta risiko yang sangat rendah. “Tenor 2 tahun yang tergolong pendek untuk ukuran obligasi negara, sehingga lebih likuid dan fleksibel,” jelasnya.

Adapun Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran SBR014 sejak 14 Juli hingga 7 Agustus 2025. Pemerintah menerbitkan SBR014 dalam dua seri: SBR014T2 (tenor 2 tahun) dan SBR014T4 (tenor 4 tahun).

SBR014T2 ditawarkan dengan tingkat kupon awal sebesar 6,25% untuk periode 14 Agustus hingga 10 November 2025. Angka ini dihitung berdasarkan BI Rate sebesar 5,5% ditambah spread tetap 75 basis poin. Sementara itu, kupon SBR014T4 ditetapkan sebesar 6,35% dengan spread tetap 85 bps.

Instrumen ini diterbitkan tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, dan tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo, kecuali pada masa early redemption. Pemerintah menetapkan batas pemesanan maksimal Rp5 miliar untuk SBR014T2 dan Rp10 miliar untuk SBR014T4.

Periode pencairan awal (early redemption) dijadwalkan pada 10 September 2026 untuk SBR014T2 dan 10 September 2027 untuk SBR014T4. Kupon pertama akan dibayarkan pada 10 September 2025.

Investor yang berminat untuk berpartisipasi masih dapat melakukan pemesanan melalui 17 bank, 5 perusahaan efek, dan 4 fintech Agen Penjual SBN Ritel (APERD) yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro