Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blibli (BELI) Cetak Pendapatan Rp9,5 Triliun per Juni 2025

Blibli (BELI) mencatat pendapatan Rp9,5 triliun hingga Juni 2025, naik 22,2% dari tahun sebelumnya, meski masih alami rugi bersih Rp1,25 triliun.
Jajaran Manajemen PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rabu (11/6/2025)./Istimewa
Jajaran Manajemen PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rabu (11/6/2025)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli membukukan peningkatan pendapatan pada paruh pertama 2025. BELI mencatatkan pendapatan Rp9,5 triliun sampai akhir Juni 2025.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan Blibli ini naik 22,2% dari sebelumnya sebesar Rp7,8 triliun pada paruh pertama 2024.

Peningkatan pendapatan perseroan ini dikontribusi dari pendapatan ritel online sebesar Rp4,2 triliun, toko fisik senilai Rp3,4 triliun, dan institusi sebesar Rp3,4 triliun. Sepanjang paruh pertama 2025, BELI juga tercatat memberikan diskon dan promosi langsung sebesar Rp1,7 triliun, naik dari periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp807 miliar. 

Beban pokok pendapatan BELI juga tercatat meningkat 24,06% menjadi Rp7,82 triliun pada semester I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp6,3 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

BELI tercatat mencetak laba bruto sebesar Rp1,77 triliun sepanjang semester I/2025. Laba bruto ini naik 14,65% secara tahunan, dari Rp1,54 triliun.

Akan tetapi, BELI masih membukukan rugi bersih sampai akhir Juni 2025. Rugi bersih BELI bertambah 4,47% menjadi Rp1,25 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1,19 triliun secara tahunan. 

Sampai akhir Juni 2025, BELI mencetak total aset senilai Rp17,3 triliun, naik dari akhir Desember 2024 yang sebesar Rp16,1 triliun.

Sementara itu, total liabilitas BELI juga naik dari Rp6,34 triliun pada akhir 2024, menjadi Rp7,68 triliun pada akhir semester I/2025.

Total ekuitas BELI turun menjadi Rp9,7 triliun per 30 Juni 2025, dari sebelumnya sebesar Rp9,8 triliun per 31 Desember 2024.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro