Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai transaksi investor saham syariah per Juni 2025 mencapai angka Rp3,3 triliun. Nilai transaksi tersebut dihasilkan dari sekitar 16.369 total investor aktif sepanjang tahun berjalan 2025.
Bursa juga mencatat sebanyak 972.000 kali frekuensi transaksi syariah terjadi sepanjang 2025, dengan volume transaksi mencapai 7,3 miliar saham.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh menerangkan, nilai Rp3,3 triliun yang telah dicatatkan oleh Bursa merepresentasikan 60% realisasi Bursa pada 2024, yang mencapai Rp5,5 triliun.
Melansir data Bursa, nilai transaksi investor syariah Indonesia konsisten bertumbuh sejak 2023 mencapai Rp5,1 triliun dalam setahun.
Sejumlah upaya dilakukan Bursa untuk mencatatkan nilai transaksi dan penambahan investor yang lebih besar di sisa 2025.
Irwan menerangkan, salah satu upaya Bursa adalah melakukan pendekatan terhadap komunitas anak muda yang tertarik pada investasi syariah. Kini, Bursa memiliki lebih dari 10 komunitas untuk mendorong pertumbuhan di pasar modal syariah.
Baca Juga
Selain itu, Bursa juga tengah mendesain produk Dare to Invest untuk mempercepat target jumlah investor yang aktif bertransaksi, dengan melombakan transaksi di pasar modal syariah.
“Kami mendekati kelompok-kelompok anak muda, community based development,” katanya, Kamis (24/7/2025).
Upaya-upaya tersebut mampu mengantarkan Bursa untuk mencapai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp8.158 triliun sepanjang tahun berjalan 2025. Angka itu mencerminkan 62% dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.
Dengan begitu, nilai kapitalisasi pasar saham syariah terus bertumbuh sepanjang tahun, sejalan dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar saham. Teranyar, pada 2024, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp6.825 triliun.
“Jadi, dari sisi kinerja perdagangan kita tumbuh, dari sisi investor syariah juga kita konsisten tumbuh,” tutupnya.