Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RNTH Pasar Saham Sentuh Rp13,42 Triliun Walau OJK Cabut Izin 2 Perusahaan Efek

OJK cabut izin 2 perusahaan efek, namun RNTH BEI tetap naik ke Rp13,42 triliun. Investor ritel dominan, kapitalisasi pasar capai rekor tertinggi.
Dwi Nicken Tari,I Putu Gede Rama Paramahamsa
Selasa, 5 Agustus 2025 | 06:48
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi (tengah) dalam konferensi pers respons kebijakan dalam mengantisipasi volatilitas perdagangan saham di Main Hall BEI pada Rabu (19/3/2025).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi (tengah) dalam konferensi pers respons kebijakan dalam mengantisipasi volatilitas perdagangan saham di Main Hall BEI pada Rabu (19/3/2025).

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut dua izin usaha perusahaan efek hingga Juli 2025. Sementara itu, rerata transaksi harian (RNTH) di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp13,42 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menerangkan pencabutan izin usaha itu dilakukan OJK dalam rangka memberikan perlindungan terhadap konsumen pasar modal Indonesia.

Dia menyebut pihaknya telah memberikan denda hingga pencabutan izin usaha perusahaan efek terhadap sejumlah perusahaan.

“Dalam rangka penegakan ketentuan dan perlindungan konsumen di bidang PMDK, selama bulan Juli 2025 OJK telah mengenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp8,63 miliar rupiah kepada 19 pihak,” kata Inarno dalam Konferensi Pers RDK OJK, Senin (4/8/2025).

Secara terperinci, OJK mengenakan denda terhadap 19 pihak senilai sebesar Rp8,63 miliar, 6 peringatan tertulis, 1 perintah tertulis, dan 2 pencabutan izin usaha perusahaan efek.

Adapun dua perusahaan efek dan perantara pedagang efek yang telah dicabut izin usahanya antara lain PT Pratama Capital Sekuritas dan PT Masindo Artha Sekuritas.

Meskipun jumlah perusahaan efek menjadi berkurang, OJK masih tetap mencatat rata-rata nilai transaksi harian Bursa pada Juli 2025 mencapai Rp13,42 triliun. Angka itu meningkat dibandingkan akhir Juni 2025 sebesar Rp13,29 triliun.

Bahkan, nilai kapitalisasi pasar di Bursa mencapai all time high selama tiga hari berturut-turut dan puncaknya pada 29 Juli 2025 dengan nilai sebesar Rp13.700 triliun. 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat jumlah investor di pasar modal yang kini mencapai 16.988 juta investor pada akhir Juni 2025 telah menjadi penopang transaksi saham di lantai bursa. 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menjelaskan dari total investor ritel saat ini, rata-rata sekitar 179.000 orang merupakan investor yang aktif bertransaksi setiap hari. 

"Dari sisi aktivitas transaksi, investor ritel domestik menyumbang sekitar 44% dari total transaksi hingga Juni 2025, menjadikan investor ritel sebagai kontribusi terbesar di pasar modal RI," kata Irvan, Senin (21/7/2025).

Berdasarkan data kepemilikan BEI per 30 Juni 2025, investor ritel domestik menguasai sekitar 18,2% dari total kepemilikan efek di BEI. Sisanya, masih didominasi oleh investor institusi, baik dari asing maupun domestik.

Selain itu, di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 1,17% month-to-date hingga Juli 2025 ke level 418,84. Sejalan dengan itu, investor non resident mencatatkan net buy sebesar Rp13,28 triliun.

“Dan tentunya ini mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia masih tetap terjaga,” kata Inarno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro