Bisnis.com, JAKARTA — PT Timah Tbk. (TINS) memperkuat modal anak usaha di bidang pertanian dan perdagangan senilai Rp10 miliar.
Rendi Kurniawan, Sekretaris Perusahaan Timah, mengatakan perseroan melakukan penambahan setoran modal kepada anak usahanya, PT Timah Agro Manunggal. Nilai setoran modal itu sebesar Rp10 miliar.
"Transaksi ini tidak berdampak pada operasional, keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan," jelasnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (23/7/2025).
Berdasarkan laporan keuangan TINS per 31 Maret 2025, PT Timah Agro Manunggal bergerak di bidang agribisnis, seperti pertanian, peternakan maupun jasa reklamasi, dan penataan lahan pertanian.
Timah Agro Manunggal didirikan berdasarkan Akta Notaris Andy Alhadis Agus, S.H. No. 2 Tanggal 23 Januari 2014 sebagai upaya diversifikasi usaha TINS yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi perseroan.
Anak usaha TINS itu mulai beroperasi komersial pada 2017 dan tercatat memiliki jumlah aset sebelum eliminasi senilai Rp13,58 miliar. Kepemilikan saham TINS dalam PT Timah Agro Manunggal mencapai 100% dengan kepemilikan secara langsung.
Di sisi ekspansi usaha, PT Timah Tbk. mengalokasikan belanja modal sebesar Rp469 miliar pada 2025 dengan 60%–70% difokuskan untuk pengadaan alat produksi. Sisanya, akan digunakan untuk mendongkrak eksplorasi dan pengembangan usaha.
Seiring dengan upaya investasi tersebut, TINS tengah berupaya menggenjot produksinya. Tahun ini, TINS menargetkan volume produksi mencapai 21.500 ton bijih timah. TINS juga berupaya untuk mempertahankan labanya pada tahun ini.
"Begitu juga dari sisi laba. Sebagai perusahaan, kami menargetkan laba di 2025," ujar Direktur Keuangan & Manajemen Risiko TINS Fina Eliani, baru-baru ini.
Sementara itu, TINS menghabiskan biaya sebesar Rp29,43 miliar untuk kegiatan eksplorasi pada kuartal II/2025. Nilai itu terdiri atas biaya operasional Rp23,55 miliar dan biaya investasi Rp5,87 miliar.
Kegiatan eksplorasi TINS di laut pada kuartal II/2025 berupa kegiatan pengeboran eksplorasi dan pandu di perairan Bangka dan perairan Kundur dengan menggunakan 5 unit Kapal Bor pada April, 6 unit kapal Bor di bulan Mei dan 6 unit Kapal Bor pada Juni dengan total meter bor sebanyak 12.535,25 meter.
Adapun, kegiatan eksplorasi di darat pada kuartal II/2025 meliputi pemetaan, survei geofisika ground magnetic, pengeboran eksplorasi timah alluvial dan pengeboran pandu (primer & alluvial) di Pulau Bangka dan Belitung, dengan total meter bor sebanyak 8.461,65 meter.
Rencana kegiatan eksplorasi pada kuartal III/2025 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya.
"Kegiatan pengeboran di laut direncanakan menggunakan 6 Kapal Bor pada Juli 2025 yang dialokasikan di perairan Bangka dan Kundur sementara eksplorasi darat direncanakan untuk pengeboran eksplorasi timah alluvial dan pengeboran pandu (primer & alluvial) di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, survei geofisika ground magnetic di daerah Belitung, serta survei topografi di Bangka dan Belitung."