Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Merry Riana (MERI) Disuspensi BEI, Sudah Terbang 346,83% Sejak IPO

Saham Merry Riana Edukasi (MERI) disuspensi BEI pada 18 Juli 2025 setelah melonjak 346,83% sejak IPO.
Dwi Nicken Tari,Fahmi Ahmad Burhan
Jumat, 18 Juli 2025 | 12:23
Manajemen PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) memantau papan perdagangan dalam seremoni pencatatan saham perdana saham di BEI, Kamis (10/7/2025)./BEI
Manajemen PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) memantau papan perdagangan dalam seremoni pencatatan saham perdana saham di BEI, Kamis (10/7/2025)./BEI

Bisnis.com, JAKARTA — Saham baru listing PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena harga melonjak tajam.

Berdasarkan keterbukaan informasi, BEI menyampaikan pemberhentian sementara atau suspensi saham MERI karena telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara
perdagangan saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) pada tanggal 18 Juli 2025," tulis BEI, Jumat (18/7/2025).

Adapun, suspensi saham MERI dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang investasinya di saham MERI.

Berdasarkan data Bloomberg, saham MERI menyentuh auto reject atas (ARA) dengan lonjakan 25% ke level Rp565. Sejak tercatat pada 10 Juli 2025, harga terbang 346,83%.

Emiten yang bergerak di sektor edukasi itu telah melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan 235.132.500 (235,13 juta) lembar saham atau 22,72% dari modal ditempatkan dan disetor.

Pada saat IPO, MERI mematok harga Rp128 per lembar dengan total dana hasil penawaran umum sebesar Rp30,09 miliar. 

Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Merry Riana Edukasi mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,44 kali.

Total pesanan saham MERI mencapai 1,98 miliar saham atau tepatnya 1.984.985.600 (1,98 miliar) lembar saham, dari rencana 235,13 juta saham atau setara 22,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro