Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham IPO RATU, CDIA Cs Terbang 15 Kali Lipat, Intip Proyeksinya hingga Akhir Tahun

Saham IPO seperti RATU dan CDIA melonjak signifikan di BEI 2025. Prospek saham ini hingga akhir tahun masih positif, namun perlu perhatikan valuasi dan fundamental.
Jajaran manajemen PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) memantau papan perdagangan usai resmi melantai di BEI pada Rabu (9/7/2025)./BEI
Jajaran manajemen PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) memantau papan perdagangan usai resmi melantai di BEI pada Rabu (9/7/2025)./BEI
Ringkasan Berita
  • Saham pendatang baru seperti PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengalami lonjakan harga signifikan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2025.
  • Lonjakan harga saham ini didorong oleh narasi kuat yang dibangun emiten, dukungan fundamental, serta ekspektasi pasar yang tinggi terhadap kinerja bisnis dan valuasi.
  • Meski saham-saham ini memiliki potensi penguatan hingga akhir tahun, investor perlu waspada terhadap risiko overvalued dan aksi profit taking yang dapat mempengaruhi harga saham.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Deretan saham pendatang baru seperti PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) mencatatkan lonjakan harga sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025. Bagaimana kemudian prospek saham pendatang baru itu sampai akhir tahun ini?

BEI melaporkan bahwa sampai saat ini sudah ada 22 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa atau listing dengan dana dihimpun Rp10,39 triliun. Sementara, masih terdapat tujuh perusahaan yang masuk ke dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Adapun, dari 22 saham baru yang melantai di Bursa pada 2025, terdapat deretan saham yang mencatatkan lonjakan harga. Berdasarkan data BEI, harga saham RATU misalnya telah melesat 510,87% sejak melantai di Bursa pada Januari 2025 hingga ke level Rp7.025 pada perdagangan akhir pekan lalu (15/8/2025).

Harga saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) juga telah naik 44,09% sejak melantai di Bursa pada Januari 2025 hingga ditutup di level Rp5.850 per lembar pada perdagangan terakhirnya.

Deretan saham yang baru melantai di Bursa bulan lalu atau Juli 2025 seperti CDIA pun sedang menggeliat. Harga saham CDIA terbang 721,05% sejak melantai di Bursa ke level Rp1.560 per lembar.

Harga saham PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) naik 73,33% sejak melantai di Bursa hingga ke level Rp1.560 per lembar, PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) naik 115,62% ke level Rp276 per lembar, dan PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) naik 100% ke level Rp500 per lembar.

Bahkan, harga saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) telah melejit 1.450% atau lebih dari 15 kali lipat sejak melantai di Bursa bulan lalu dan ditutup di level Rp1.550 per lembar pada perdagangan terakhirnya.

Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus mengatakan lonjakan harga saham COIN, CDIA, MERI, hingga RATU setelah penawaran saham perdana ke publik atau IPO didorong oleh narasi yang dibangun oleh emiten kepada pelaku pasar. Lalu, fundamental pun dinilai penting. Pasar akan menilai kinerja bisnis, valuasi, serta kinerja secara sektoral.

"Kemudian, ada ekspektasi terhadap saham baru. Karena kalau bicara narasi yang dibangun kuat, fundamental mendukung, otomatis ekspektasi tinggi. Misal CDIA semuanya kuat," ujar Nico kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Selain itu, terdapat dukungan dari sosok di belakang emiten tersebut, seperti konglomerat atau entitas induk yang kuat.

Adapun, ke depan setidaknya sampai akhir tahun ini dia menilai saham CDIA, RATU, dan lainnya masih mempunyai potensi penguatan. Namun, harus diimbangi valuasi di masa mendatang.

"Kalau sektornya bagus, bisnisnya bagus, apalagi unik. Kemudian findamentalnya mesti dilihat. Kalau jangka pendek saat ini memang sudah mahal. Tapi kalau jangka panjang fundamental masih meyakinkan bisa saja masih ada penguatan," ujar Nicodemus.

Sementara, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan harga saham emiten pendatang baru seperti RATU, CDIA, hingga COIN telah diapresiasi oleh pasar dengan baik.

"Namun, yang menjadi concern adalah ketika euforia IPO tidak bisa berlangsung selamanya. Ada saat harga itu overvalued. Kemudian, terjadi aksi profit taking dan depresiasi harga. Jadinya ke depan investor harus melihat prospek fundamental juga," ujar Nafan.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro