Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai IPO Redam Efek Tarif Trump ke IHSG, Bisa Tahan Berapa Lama?

Penguatan IHSG pekan ini disebut mendapat topangan dari ramai aksi IPO sehingga dapat meredam efek pengumuman Tarif Trump.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) kokoh sejak awal perdagangan hari ini di atas level 7.000. Sejumlah katalis positif menopang kinerja IHSG saat pasar dibayang-bayangi pelemahan atas putusan tarif impor AS.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melanjutkan kenaikan ke level 7.036 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (11/7/2025). Keperkasaan IHSG ini melanjutkan penguatan sejak kemarin saat IHSG menguat ke level 7.034 atau naik 0,41%. 

Senior Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Farras Farhan menerangkan, penguatan IHSG pada hari ini terutama disebabkan oleh kembali masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia. Hal itu terjadi terutama setelah sejumlah saham perbankan melemah pada beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data Bursa pada pukul 12.16 WIB, sektor finansial kembali beranjak naik dengan menguat 1,01% – hanya tepat di bawah sektor infrastruktur yang menguat 1,86%. Sementara itu, sejumlah sektor lainnya, meskipun turut menguat, tetapi tidak melebihi 1,00%.

“IHSG relatif menguat hari ini karena banyak foreign fund yang sudah masuk Kembali ke market setelah beberapa saham bank mengalami penurunan dan adanya harapan untuk outlook ke depan,” kata Farras saat dihubungi, Jumat (11/7/2025).

Mengenai tarif resiprokal AS terhadap Indonesia sebesar 32%, Farras tidak menilai hal ini sebagai potensi koreksi mayor terhadap pasar modal Indonesia. Menurutnya, porsi ekspor Indonesia ke AS tidak begitu besar, sehingga tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan penguatan IHSG pada akhir pekan ini disebabkan oleh ekspektasi pasar mengenai penyesuaian kembali tarif AS terhadap Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia dan AS sepakat untuk melanjutkan negosiasi tarif selama tiga pekan ke depan.

“Para investor tetap merasa yakin bahwa Presiden AS Donald Trump akan bersikap fleksibel dalam perundingan perdagangan yang sedang berlangsung,” kata Nafan.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper